Bertambahnya luasan lahan pertanian di kabupaten Madiun membuat petani setempat bakal menerima alokasi pupuk bersubsidi pada tahun ini lebih sedikit.
- Jelang Nataru, Kapolresta Sidoarjo Cek Prokes Terminal Purabaya
- Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 ke Gudang di Kecamatan Dolopo Berjalan Aman dan Lancar
- Hari Radio, Mengenal Etalase Sejarah di RRI Surabaya
Meskipun besaran alokasi pupuk subsidi tahun 2015 sama dengan tahun lalu.
“Sebenarnya untuk besaran alokasi pupuk subsidi tahun ini sama dengan tahun lalu, hanya luasannya yang bertambah sehingga penerimaan di petani bakal berkurang,” kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Parna, Selasa (14/1).
Jumlah alokasi pupuk subsidi yang didapat Kabupaten Madiun tahun ini menurut Parna belum mencukupi semua kebutuhan. Realisasi terendah ada pada pupuk organik, yakni 30,9 persen atau 6.264 ton dari kebutuhan sebanyak 20.268 ton.
“Karena selain luasan lahan pertanian di RDKK bertambah dibeberapa wilayah, tahun ini dari LMDH juga mengajukan kebutuhan pupuk subsidi, sehingga jumlah yang ada ini kami ratakan agar semua bisa mendapatkan pupuk subsidi,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, skema pendistribusian pupuk bersubsidi yang masih mengikuti mekanisme seperti tahun lalu.
Dari perusahaan pupuk ke distributor, lalu ke kios dan ditebus oleh petani sesuai jatah masing-masing. Pihak Disperta setempat telah mensosialisasikan kepada petani agar para petani paham jumlah alokasi pupuk subsidi yang diterima dan sudah diserap ada berapa.
“Kami juga bekerjasama dengan petugas dilapangan serta kelompok tani untuk terus mengawal pendistribusian pupuk subsidi ini, meski sedikit namun harapannya bisa tetap tepat sasaran diterima petani yang benar-benar membutuhkan,” pungkasnya.
Informasi yang diperoleh, pupuk jenis urea, hanya mendapat 84 persen atau 23.440 ton dari usulan pada rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) sebanyak 27.877 ton. Kemudian jenis NPK dari usulan 26.558 ton hanya terealisasi 57 persen atau sejumlah 15.395 ton.
Jenis NPK formula khusus untuk kakao terealisasi 85,29 persen atau sebanyak 419 ton dari usulan RDKK sebesar 491 ton. Sedangkan lahan rencana tanam secara luasan mencapai 103.473 ha. Ratusan hektar lahan itu mencakup lahan padi, jagung, dan kakao.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Do'a Lintas Agama Digelar Sambung HUT Bhayangkara, Momentum Introspeksi bagi Polri
- Hari Kesehatan Nasional, Pemkot bersama PERSI Gelar Surabaya Pahlawan Run 2024
- Banjir Kepung 5 Kecamatan di Jember, 4 Jenazah Hilang Terseret Banjir