Wacana Pilpres 2024 satu putaran sebagi salah satu satu bahasan yang dilontarkan oleh Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
- Saatnya Bahlil Hingga Erick Thohir Ditendang dari Kabinet
- UI Klarifikasi, Sebut Bahlil Belum Lulus
- Dua Orang Meninggal Dunia Gara-gara Antre Elpiji, Rocky Gerung: Bahlil Bersalah
Hal itu diungkapkan Bahlil pada acara " Roadshow Indonesia Emas Ngobrol Bareng Bahlil Lahadalia Jawa Timur" diselenggarakan oleh Penerus Negeri (Relawan Prabowo-Gibran), yang dihadiri perwakilan BEM Se-Jatim, Organisasi Kemudaan Se-Jatim dan Masyarakat Umum, di Surabaya, Senin (15/1).
Bahlil yang Ketua Dewan Pembina Penerus Negeri mengatakan ada 53 persen pemilih pada pemilu 2024 dari kalangan pemuda. Dengan demikian, pemuda menjadi paling menentukan bagi kepemimpinan Indonesia di 2024.
"53 persen pemilih pemuda, maka anak-anak muda yang bakal menentukan pemimpin Indonesia kedepan. Yang tahu kondisi kedepan adalah anak muda, apa salahnya pemuda jadi pemimpin? bapaknya pak Prabowo usia 33 tahun jadi menteri penerangan," ungkap Bahlil.
Ia menyinggung soal penolakan dari beberapa kalangan pemuda saat Gibran Rakabuming Raka (kalangan pemuda) wakil presiden nomor urut 2 menjadi pemimpin, bahkan menteri Investasi tersebut menanyakan, jika buka kalangan pemuda yang mendukung pemuda siapa lagi.
"Dulu berdiskusi agar golongan pemuda memimpin, tapi sekarang ketika ada calon pemimpin Indonesia dari kalangan anak muda malah teriak-teriak belum saatnya, Sekarang ada pemimpin se-usia kalian, kalo bukan kalian siapa yang dukung? mau pandai pidato aja yang jadi pemimpin, sekarang bukan itu," lanjut mantan ketua HIPMI tersebut.
Bahlil sempat menyinggung soal wacana pemakzulan presiden Jokowi yang akhir ini ramai dibicarakan oleh publik, dia menyebut negara kita di jamin oleh TNI dan Polisi.
"Ini kalau menang rusuh, kita ini dijamin oleh TNI dan polisi, isu pemakzulan? mimpi kali," papar Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil menganjurkan Pilpres 2024 cukup satu putaran saja, apalagi bila melihat hasil survei siapa yang paling tinggi dari ketiga pasangan capres-cawapres.
"Pemilu ini pesta, harus dirayakan dengan gembira, jangan perbedaan ideologi, jangan ada perbedaan kampret dan cebong, cukup di 2019 saja," lanjut Bahlil.
"Satu kali putaran saja biar anggarannya tidak banyak-banyak. Siapa saja yang menang kita harus hargai, Tapi ya lihat2 survei juga lah. Lebih cepat lebih baik, sekali putaran saja," tutup Bahlil.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Saatnya Bahlil Hingga Erick Thohir Ditendang dari Kabinet
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- UI Klarifikasi, Sebut Bahlil Belum Lulus