RMOLBanten. Dalam sebuah video berdurasi 5 menit 35 detik, Habib Rizieq
Shihab mengungkapkan, Sofyan Tsauri adalah perekrut teroris.
Pria ini
disangkakan pernah melatih anggota FPI di Markas Korps (Mako) Brimob
Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Dari Mako Brimob, anggota FPI itu
dikirim ke Aceh dan dipersenjatai, lalu diciduk aparat dan Sofyan pun
menghilang.Anggota Lembaga Dakwah Front (LDF) DPP FPI Novel
Bamukmin menduga Sofyan sebagai intel. Lantas bagaimana Sofyan Tsauri
menanggapi dugÂaan tersebut? Apakah benar dia pernah merekrut anggota
FPI? Dan apa yang akan dilakukan terkait video dan tudingan intel
tersebut? Kepada Rakyat Merdeka Sofyan Tsauri menanggapi tudingan tersebut. Tanggapan Anda soal video yang menuding Anda sebagai intel?
Saya
kecewa ya, itu video kan video lama. Saya pikir persoalan saya dengan
Habib itu sudah clear. Tapi ternyata ada yang keluarkan lagi. Entah
moÂtif sebenarnnya apa, tapi sudah digoreng sedemikian rupa untuk tujuan
politik saya kira.
Karena isinya kan bukan ke saya saja, ada Kapolri
juga dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Intinya
pemerinÂtahlah yang dianggap gagal. Baik video maupun sebutan intel itu
adalah fitnah, dan keselamatan saya jadi terancam karena hal itu. Lalu
itu juga membuat reputasi saya menjadi buruk. Fitnah itu sangat
mencemarkan nama baik saya. Ini kan bahaya sekali. Maksud Anda sudah clear dengan Habib Rizieq itu, dulu masalahnya sudah selesai begitu?
Maksudnya
pernyataan Habib Rezieq itu kan diperparah lagi sama pernyatan Novel
(Bakmumin) tuh. Dia bilang, mereka tetap pada prinsip awal bahwa saya
itu intel. Saya rasa itu buÂkannya ikut meredam, tapi justru
memperparah. Makanya saya berencana membuat laporan ke polisi, karena
ini merupakan pencemaran nama baik saya.
Saya juga jadi merasa terancam.
Karena dulu saya sudah dua kali hampir terbunuh. Saya sudah dua kali
diracuni. Pertama saat di Polda Metro Jaya dan yang kedua ketika di
Cipinang. Itu akibat tuduhan Habib Rezieq terhadap saya. Saya waktu itu
enggak bisa laporan ya. Karena kan saat itu saya lagi ditangkap Densus
88. Kapan dan oleh siapa Anda diracun?
Saya lupa
waktu pastinya coba cari saja di youtube atau di foÂrum-forum internet.
Ada itu kok cerita Sofyan diracuni dua kali. Efeknya video ini bahaya
sekali. Kalau saya intel benaran, saya pasti tenang-tenang saja. Karena
ada protap, punya prosedur pengamanan, intinya diamankanlah saya sama
negara. Lah saya ini bukan siapa-siapa, saya cuma masyarakat biasa.
Jadi
kalau Habib dan Novel menuduh begitu, saya bisa terbunuh. Saya dulu di
penjara memang saya salah. Saya ditangkap dulu memang karena teroris,
itu betul. Tapi saya tidak memproduksi atau menciptakan teroris saat
ini. Jadi ini luar biasa kejam, luar biasa dzolim, jadi saya akan
memperkarakan ini. Sejauh ini apakah Anda sudah berusaha minta penjelaÂsan ke FPI soal ini? Enggak
perlu. Novel kan suÂdah menuduh sata intel. Itu artinÂya jelas dia
tetap pada pemikiran awal. Saya menolak, makanya saya tantang mubahalah.
Ente kan nuduh nih, nuduh itu harus pakai bukti. Sementara yang dituduh
bersumpah, dan saya sudah bersumpah bahwa saya bukan intel. Kalau punya
bukti saya intel tolong hadirkan. Di BAP saja enggak menyebutkan saya
intel. BAP menyebutÂkan saya sebagai pelaku teror. Soal saya ditugasi
atau dibiayai negara itu enggak ada.
- Tuntut Ganti Rugi Rp 5,4 Triliun, Paguyuban Peternak: Pemerintah Hobinya Lip Servicei>
- Terpidana Korupsi Kades Mundurejo Jember 3 Kali Mangkir Kejaksaan
- Ketua Umum Kadin Diminta Kooperatif dalam Kasus Lukas Enembe
Nanti siapa saja pihak yang akan Anda laporkan?
Saya
belum tahu juga siapa saja, yang penting saya laporan dulu. Karena
Habib kan lagi di Makkah, lalu ceramah itu 2010. Tapi yang pasti Habib
saya laporkan, karena kan dia yang ngomong begitu. Habib ngomong enggak
pake ayakan begitu, nuduh-nuduh begitu. Masalahnya saya masyarakat
biasa, bukan intel. Kalau saya diÂtuduh kayak begitu bisa mampus nanti.
Kalau pun enggak tuduhan itu sudah ngerusak nama baik saya, ngerusak
mata pencaharian saya. Saya ini kan kerjaannya ceramah, dan itu
tergantung baÂgaimana kepercayaan orang.
FPI enggak ikut dilaporin?
Oh iya dong, laporin dong. Dia sudah asal ngomong begitu. Enggak begitu harusnya ulama itu. Inget pepatah, mulutmu harimaumu.
Menurut Novel Anda merekÂtur 6 anggota FPI dan melatih menembak di Mako Brimob?
Enggak
ada itu, saya enggak pernah merekrut mereka. Tapi memang betul saya
mengajak latihan menembak, tapi itu juga cuma tiga orang, bukan enam.
Pelatihan menembak di Mako Brimob itu dari Perbakin. Itu kan biasa
dipakai masyarakat umum. Jadi saya ajak tiga orang aja, saya ajak nembak
biar ada hiburan, tapi tidak ada pelatihan militer. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Proses Hukum Terhadap Sekda Jember, Pembahasan APBD Tahun 2025 Terancam Molor
- Pencucian Uang Lukas Enembe Diduga Libatkan WN Singapura
- Beredar di Medsos tentang Laporan Kronologi Kematian Seorang Wanita di Hotel Ijen View, KBO Polres Bondowoso: Itu Tidak Betul