Menteri BUMN Erick Thohir dianggap telah membuat kegaduhan saat negara fokus menangani lonjakan Covid-19. Presiden Joko Widodo didesak untuk segera memecat Menteri BUMN tersebut.
- Jika Jeffrie Geovanie Jadi Menteri BUMN Maka Pertegas Cawe-cawe Jokowi
- Garuda Indonesia dan Pelita Air Bakal Dimerger
- Pemerintah Dorong Investasi Ford-VW untuk Hilirisasi Baterai Mobil Listrik
Menurut Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono, kegaduhan yang dibuat Erick Thohir adalah polemik rangkap jabatan Ari Kuncoro sebagai rektor UI dan komisaris di BUMN.
“Erick Thohir harus dicopot karena sakarepe dhewe (semaunya sendiri) kerjanya dan bikin gaduh doang. Dia juga nirprestasi selama ngolah BUMN,” ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/7).
Menurutnya, karena ulah Erick Thohir yang tidak cermat dalam memilih komisaris di BUMN, konsentrasi Joko Widodo dalam mengurus PPKM Darurat menjadi bercabang. Presiden akhirnya harus turut mengurusi masalah yang diakibatkan dari keputusan Erick Thohir, yang secara substansi tidak penting bagi keselamatan rakyat yang dirundung pandemi.
Lebih lanjut, Arief Poyuono merasa aneh dengan aturan yang mudah sekali diubah di kantor presiden. Dia khawatir Presiden Joko Widodo tidak pernah membaca lagi draf yang ditandatangani.
“Makanya antara omongan Jokowi tentang tidak diperbolehkan pejabat negara rangkap jabatan berbanding teralik dengan aturan yang membolehkan rangkap jabatan,” tuturnya.
Sementara mengenai langkah Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mundur dari jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama BRI , kata Arief, patut diacungi jempol. Rektor lain yang masih menjabat sebagai komisaris di BUMN, harus meniru apa yang dicontohkan Ari Kuncoro.
“Untuk Rektor UI yang mundur patut kita kasih jempol karena masih punya malu,” ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pembenahan Sepak Bola Indonesia Harus Dilakukan Secara Piramida
- Pelaksanaan Drawing Liga 4 Harus Ulang!
- Saatnya Bahlil Hingga Erick Thohir Ditendang dari Kabinet