Blunder Soal Tidak Boleh Mudik, Begini Penjelasan Achmad Yurianto

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, sempat menyebut pemerintah minta warga tidak mudik sebelum wabah Covid-19 mereda.


Pernyataan tersebut dianggap blunder oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang dirilis kemarin.

Melansir Kantor Berita Politik RMOL, Achmad Yurianto menjelaskan secara detil duduk permasalahan yang terjadi saat menyebutkan pernyataan tersebut.

"Kita bicara case terakhir ya, pemerintah telah mengimbau, untuk melakukan social distancing, menjaga jarak sosial, kini telah menjadi physical distancing, dengan begitu tidak terlalu banyak kasus baru karena banyak penularan transmision orang ke orang lain," ujar Achmad Yurianto, Selasa (7/4).

Selanjutnya, Achmad Yurianto menjelaskan sebanyak 70 sampai 80 orang diketahui tanpa mengalami gejala Covid-19 yang saat ini disebut OPD. Guna mengantisipasi merebaknya wabah tersebut, Yurianto mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan mudik.

"70 sampai 80 orang itu tanpa gejala. Orang-orang ini ada di mana-mana, nah kita tahu virus ini paling banyak ada di Jakarta, atau kota-kota besar epicentrum kasus terbanyak di kota-kota besar, kalau mereka kemudian melakukan perjalanan jauh ke kota lain, bisa kemungkinan besar positif ke kota itu kalau kemudian di kota itu menjaga tidak bisa jaga jarak," paparnya.

"Mungkin sekali penularan virus ini, itulah yang saya katakan untuk tidak melakukan perjalanan apapun ke manapun dari episentrum. Karena bisa terjadi penularan di kota itu, data ini yang kita baca," tambahnya.

Achmad Yurianto mencontohkan satu kasus di Lamongan yang berujung pada seluruh keluarga orang tersebut terjangkit corona lantaran baru pulang dari Surabaya.

"Salah satu contoh terkonfirmasi positif, dia ada di Kota Lamongan, sumbernya itu orang Lamongan ini dari Surabaya. Kemudian dia pulang ke Lamongan, di rumahnya dia menularkan ke mana-mana. Itulah sebabnya saya katakan bukan jangan berpergian, tapi ini teguran, imbuan pemerintah untuk tetap di rumah saja," tandasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news