BNPB Catat Korban Meninggal 373- Luka 1459- Hilang 128

Korban tsunami di Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 17.00 WIB semakin bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 373 orang meninggal dunia, 1459 luka-luka, 128 masih hilang, dan 5665 mengungsi.


Menurutnya, kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan vila rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

Dampak gelombang tsunami yang melanda pesisir pantai barat Banten yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

"Jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang," kata Sutopo.

Pandeglang, katanya, merupakan kawasan wisata dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak di sepanjang pantai.

"Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan. Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," tutur Sutopo.

Hingga saat ini Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban di sepanjang daerah terdampak tsunami.

"Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," jelas Sutopo.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news