Enam orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) kembali berhasil diselamatkan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Penyelamatan dilakukan setelah dilakukan penggerebekan di lokasi penampungan CPMI non-prosedural di daerah Bogor, Jawa Barat.
- Pengamat Desak Presiden Jokowi Pecat Kepala BP2MI Benny Rhamdani
- BP2MI Kirim Ratusan PMI ke Korsel dan Jerman Disertai Jaminan Perlindungan
- BP2MI Ungkap Sindikat Perdagangan Orang Dibekingi Oknum TNI-Polri dan Kementerian
Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Agustinus Gatot Hermawan mengatakan, enam CPMI tersebut direkrut dari berbagai daerah di Indonesia dan dijanjikan untuk bekerja di Arab Saudi.
"BP2MI selamatkan enam orang PMI. Dari enam orang itu, lima diantarannya berasal dari Kupang, NTT dan satu orang dari Cianjur," kata Gatot di Kantor BP2MI, Jakarta Timur, Rabu (1/2).
Gatot mengungkapkan bahwa sindikat ilegal itu menjanjikan masing-masing CPMI mendapatkan gaji 1.500 riyal Saudi atau sekitar Rp 6.000.000.
Lanjutnya, secara materiil, enam calon PMI itu tidak mengalami kerugian. Namun, mereka akan diberangkatkan secara ilegal oleh para sindikat ke Arab Saudi.
"Paspor mereka pun dipegang para calo itu. Kalau proses pemberangkatan secara dokumen, calon PMI hanya punya paspor, padahal harus punya visa kerja, perjanjian kerja, penilaian kompetensi hingga data medical cek up," jelasnya.
Usai penyelematan ini, Gatot menegaskan, BP2MI akan segera berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
"Selanjutnya, para CPMI akan diberikan pilihan untuk bekerja namun harus melalui jalur prosedural," pungkasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengamat Desak Presiden Jokowi Pecat Kepala BP2MI Benny Rhamdani
- BP2MI Kirim Ratusan PMI ke Korsel dan Jerman Disertai Jaminan Perlindungan
- BP2MI Ungkap Sindikat Perdagangan Orang Dibekingi Oknum TNI-Polri dan Kementerian