Bulk vaksin Sinovac yang sudah berhasil diproduksi PT Bio Farma sudah berhasil mendapat izin penggunaan darurat (emergency use authiraztion/EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
- Angka Kematian Ibu di Jatim Terendah Sepanjang Tujuh Tahun Terakhir, Gubernur Khofifah Dorong Sinergitas Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Berkualitas
- 6 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tiba Di Indonesia
- Waspadai Varian Omicron, ini Himbauan Dokter Spesialis Patologi RS UNS
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kepala BPOM, Penny K Lukito menerangkan, pihaknya telah melakukan sejumlah pemeriksaan sebelum menerbitkan EUA bagi vaksin produksi Bio Farma ini.
Di mana, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi dan validasi metode analisis dan spesifikasi produk serta kemasan yang digunakan.
Sebab kata Penny, ada perbedaan tempat produksi hingga perbedaan kemasan, antara vaksin yang diproduksi Bio Farma dengan yang diproduksi Sinovac di Beijing.
Salah satu perbedaan mencolok, disebutkan Penny adalah kemasan vaksin yang diproduksi Sinovac Beijing berupa single doses berubah menjadi multiple doses
"Tentu ini lebih efisien, lebih efektif dan sesuai peraturan yang sudah diwajibkan internasional dan Indonesia. Karena EUA ini kan perlu diregistrasikan kembali sebelum mendapatkan persetujuan penggunaan," ujar Penny dalam jumpa pers virtual, Selasa (16/2).
Setelah melalui seluruh proses evaluasi tersebut, Penny mengumumkan vaksin produksi Bio Farma ini resmi mendapat EUA, dan sesuai time line yang direncanakan.
"Sehingga EUA yang diproduksi PT Bio Farma, pada hari ini, 16 Februari 2020, sudah disetujui dan mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia," ucapnya.
"Vaksin produksi PT Bio Farma ini diberi nama Vaksin Covid-19 dengan nomor emergency use authorization, EUA 2102907543A1," demikian Penny K Lukito.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bayi Pertama Dengan Antibodi Covid-19 Telah Lahir
- Khofifah Resmikan RSIA Muslimat NU Sayang Bunda di Tasikmalaya, Optimistis Membawa Berkah dan Manfaat untuk Masyarakat
- Tahap Pertama Umrah Di Tengah Pandemi Covid-19, Hanya Boleh Diikuti 6.000 Jamaah