JIKA kita sebagai pebisnis istilah branding dan marketing tentunya tidak asing lagi di telinga. Yang pasti keduanya wajib dan harus dikuasai oleh pebisnis jika ingin bisnisnya berkelanjutan dan berkembang.
Beberapa pakar bisnis memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda terkait hal tersebut. Namun sangat wajar sepanjang perbedaan tersebut tidak signifikan yang penting inti pemahamannya sama.
Alangkah baiknya kita ketahui dulu definisi atau pengertian kedua istilah branding dan marketing. Branding adalah citra atau identitas sebuah produk yang memiliki kekuatan untuk menarik loyalitas konsumen atau pelanggan, sehingga pelanggan atau konsumen selalu ingat dengan brand tersebut.
Biasanya brand itu identic dengan logo, gambar, tulisan, bentuk, simbol, karakter, warna, garis, dan sebagainya yang menunjukkan sebuah identitas produk tersebut.
Ketika sebuah branding dianggap berhasil maka pelanggan atau konsumen tersebut akan selalu ingat jika membutuhkan jenis produk yang dimaksud sehingga hanya dengan menyebutkan atau mencari identitas dan bentuk branding tersebut maka pelanggan atau konsumen tidak kesulitan untuk mendapakat produk itu.
Sebagai contoh branding A merupakan jenis minuman dan pelanggan atau konsumen tersebut sudah berlangganan menggunakan branding A. Maka ketika si pelanggan tersebut ingin membeli ulang sudah dipastikan akan mencari dan membeli branding A, meski di dekatnya ada jenis produk yang sama namun berbeda branding.
Branding juga sebagai bentuk ikatan emosional antara pelanggan atau konsumen dengan produk tersebut. Karena sudah ada ikatan emosional maka pelanggan atau konsumen tersebut dapat dipastikan tidak akan beralih ke branding lain. Biasanya pelanggan atau konsumen seperti ini akan setia kepada satu branding yang diyakini bagus dan baik.
Sementara marketing adalah suatu cara untuk menyampaikan pesan dengan harapan pesan tersebut tersampaikan kepada calon konsumen atau pelanggan yang pada akhirnya konsumen atau pelanggan tersebut tertarik atau berminat dan memutuskan untuk membeli.
Jika branding tapi fungsinya untuk membangun kedekatan atau ikatan emosional dengan pelanggan atau konsumen, maka marketing fungsinya menyampaikan pesan kepada yang bersangkutan dalam hal ini adalah konsumen atau pelanggan.
Di dalam sebuah perusahaan, marketing merupakan komponen paling krusial dan merupakan ujung tombak. Jika ujung tombak tersebut tajam maka sistem marketingnya berjalan dengan baik dan dipastikan perusahaan tersebut akan stabil bahkan semakin berkembang.
Namun sebaliknya jika ujung tombak ini tumpul sudah dipastikan kelangsungan perusahaan tersebut semakin lama semakin surut bahkan bisa juga kemungkinannya bangkrut atau perusahaan tersebut dijual ke orang lain.
Maka dari itu setiap perusahaan yang tetap eksis dan bertahan serta berkembang biasanya memiliki team marketing yang handal dan professional. Tidak dapat dipungkiri bahwa biaya marketing ini bisa sangat mahal dan menguras tenaga serta waktu. Meski demikian akan sebanding dengan hasil yang didapatkan perusahaan tersebut jika memang di-manage dengan baik dan selalu dievaluasi serta di-monitoring.
Banyak contoh perusahaan perusahaan besar tidak tanggung tanggung mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk memaksimalkan marketing.
Sesuai dengan pembahasan di atas bahwa keduanya memang memiliki perbedaan yang signifikan namun memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan penjualan atau omzet. Artinya keduanya tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama.
Sebagus-bagusnya dan sebaik-baiknya sebuah branding tidak ada bertahan lama dan dikenal banyak orang jika tidak menggunakan marketing. Sebaliknya, sebagus-bagusnya dan sebaik-baiknya narketing tidak bisa berkembang atau bertambah omzet atau hasil penjualannya jika tidak didukung oleh branding.
Konsumen atau pelanggan tidak akan tahu sebuah produk jika produk itu tidak diinformasikan atau disampaikan dan konsumen atau pelanggan tidak akan bisa mengenal dan loyal kepada suatu produk jika produk tersebut tidak memiliki sebuah identitas (branding).
Kesempatan itu tidak akan datang dua kali. Namun kesempatan itu datang sewaktu-waktu. Tetap berinovasi dan berkreasi jika tidak ingin menjadi penonton. Jadilah pemain yang disukai dan selalu ditunggu serta dikagumi. Berilah manfaat kepada penonton sehingga kita akan selalu diingat.
Penulis adalah Konsultan Bisnis dan Mentor UKM
Naskah diambil dari akun facebook.com/helmy.adhikara
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anies Dalam Tiga Sorotan
- Suami Bantai Anak-Istri di Depok dalam Tipologi Patriaki
- Sopan Santun dan Bajingan Tolol