Buah Kedawung yang rasanya pahit di tangan mahasiswa farmasi Universitas Jember (Unej), bisa diolah menjadi produk makanan lezat sekaligus menjadi obat berbagai penyakit. Produk tersebut kemudian diberi nama brownies Kedaung.
- DAK Rp28 Miliar untuk Perbaikan Jalan di Ponorogo Terancam Hangus
- Dukung Pelaksanaan KTT ASEAN, Pelindo Siagakan Kapal Tunda Jayanegara 306 di Pelabuhan Labuhan Bajo
- Tunjukkan Komitmen Terhadap Pelayanan dan Integritas, Pengadilan Negeri Sidoarjo Sabet Tiga Penghargaan
"Kue Brownies Kedawung adalah produk utama tim PPK BEMF Farmasi Universitas Jember. Diberi nama kue Brownies Kedawung, karena bahan dasarnya dari buah Kedawung, yang tumbuh di hutan konservasi Desa Curahnongko Kecamatan Tempurejo Jember," ucap Ketua tim PPK BEMF Farmasi Universitas Jember, Camelia Puspita Firdausy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (1/10).
Diketahui, Pohon Kedawung masuk 30 jenis tanaman obat langka di Indonesia. Pohon dan buahnya mirip buah petai. Beda dengan Petai, yang memiliki cita rasa, yang lezat, sedangkan buah Kedawung rasanya pahit.
Sejak dahulu kalau buah Kedawung digunakan sebagai bahan obat. Sebab, biji kedawung memiliki banyak khasiat yakni bisa digunakan untuk mengatasi gangguan rasa sakit seperti nyeri haid, nyeri sebelum bersalin, sakit perut, antidiare, kolera, demam nifas, masuk angin, karminatif, borok, kudis, cacingan, sakit pinggang, radang usus, cacar air, hingga sakit jantung.
"Kami ambil bijinya saja, selanjutnya dibuat tepung biji Kedaung. Tepung biji Kedawung ini dibuat jadi Brownies Kedawung," katanya.
Jajanan ini, lanjut dia, memiliki berkhasiat meredakan batuk, radang usus dan penyakit pencernaan lainnya serta penyakit kolera dan melindungi dari bakteri jahat.
Menurut Camelia, di Desa Curahnongko, sangat kaya tanaman obat. Tapi dia melihat justru melihat masyarakat setempat, masih menggunakan obat kimia bikinan pabrikan.
"Kami berharap masyarakat kembali obat tradisional, yakni memanfaatkan tanaman obat keluarga, yang sudah ada di desanya," ajak dia.
Camelia bersama tim, berjanji akan mendampingi dan mengedukasi kelompok masyarakat setempat, untuk bisa membuat makanan sehat, dengan menggunakan bahan baku, yang bersumber dari alam setempat.
Selain itu, juga akan mendirikan cafe jamu, untuk menjual makanan dan minuman kekinian, yang bisa diterima oleh anak-anak hingga orang dewasa.
"Kami juga akan bantu branding produk, sehingga produk yang dihasilkan bisa diterima di semua kalangan," harapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas di Kampus, Diduga Terjun Dari Lantai 8
- Geger Ratusan Akun Palsu Mahasiswa Unej, Jadi Modus Dapatkan Foto Bugil Mahasiswi
- Mahasiswa FKM Unej Tanam Bibit Pohon Mangrove di Pantai Teluk Love