Bukan karena ingin memamerkan kekayaan emasnya sehingga Ghana memiliki rencana membeli minyak dengan simpanan emas mereka.
Wakil Presiden Mahamudu Bawumia mengatakan bahwa pemerintah sedang mengejar kebijakan tersebut karena kebutuhan menyelamatkan perekonomian negara.
Dalam postingan media sosial pada Kamis (24/11) Bawumia memaparkan, langkah tersebut dimaksudkan untuk mengatasi berkurangnya cadangan mata uang asing ditambah dengan permintaan dolar oleh importir minyak.
Cadangan dolar AS berkurang, dari 9,7 miliar dolar AS pada akhir 2021, menjadi 6,6 miliar dolar AS pada September 2022, dan itu hanya cukup untuk bertahan kurang dari tiga bulan untuk menutupi biaya impor minyak.
"Jika diterapkan sesuai rencana untuk kuartal pertama 2023, kebijakan baru itu akan secara mendasar mengubah neraca pembayaran kami dan secara signifikan mengurangi depresiasi mata uang kami yang terus-menerus," kata Bawumia, seperti dikutip dari Aljazeera.
Menggunakan emas akan mencegah nilai tukar berdampak langsung pada harga bahan bakar atau utilitas karena penjual domestik tidak lagi membutuhkan valuta asing untuk mengimpor produk minyak, jelasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang