Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan yang bernada akan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menggantikan dirinya di pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Pandangan politik itu muncul setelag menyampaikan pidato sambutan saat menghadiri acara yang digelar relawan Pro Jokowi (Projo) di Jateng, Sabtu (21/5) kemarin.
Dalam amanatnya, Jokowi berpesan untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan Capres. Hanya saja, dia mengisyaratkan dukungan kepada seseorang yang disebutnya hadir dalam acara itu.
Adapun pada acara itu, turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Yang berkaitan dengan politik, urusan politik itu jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini. Sudah dibilang, jangan tergesa-gesa. Ini mau tergesa-gesa ini kelihatannya," kata Jokowi.
Di internal PDIP sedang muncul dukungan bulat untuk Puan Maharani. Meski kader dan memiliki elektabilitas tinggi, Ganjar justru kerap mendapatkan serangan dari kader PDIP. Bahkan dalam acara konsolidasi PDIP di Jawa Tengah, Ganjar tidak diundang oleh partainya yang mendukung selama dua periode.
Namun demikian, bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pernyataan Jokowi bukanlah dalam rangka melawan Megawati sebagaimana dugaan banyak pihak.
Menurut Jurubicara PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Presiden Jokowi justru menyiratkan sejumlah pesan kepada pendukung setianya sekaligus memberikan peringatan kepada para pembantunya di kabinet Indonesia Maju.
Peringatan yang dimaksud Deddy adalah Jokowi tidak ingin anak buahnya melakukan manuver politik yang terkait dengan pencapresan. Apalagi, pemerintahan Jokowi masih harus menghadapi tanggungjawab menyelesaikan semua janji-janji politik dan merespons situasi pasca pandemi dan geopolitik global.
"Saya kira Presiden juga sedang memberikan warning kepada kabinetnya agar tidak terlalu dini melakukan manuver-manuver pencapresan,” kata Deddy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/5).
Selain itu, kata Deddy, Presiden Jokowi juga menaruh harapan besar kepada pendukungnya, untuk mampu menjaga stabilitas politik yang saat ini telah memanas.
"Jadi saya membaca pernyataan Presiden itu berupa harapan pada para pendukungnya agar menjaga stabilitas dan tidak grasa-grusu,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah