Bukit watu bayang desa Klangon kecamatan Saradan kabupaten Madiun, resmi ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan cabang olahraga (Cabor) paralayang pada Porprov VIII 2023.
- 20 Tahun Berkarier, Cesc Fabregas Putuskan Gantung Sepatu
- Pemkot Surabaya Sambut Pahlawan Olahraga Porprov VII Jatim di Halaman Balai Kota
- KONI Gresik Bantah Beri Bonus Hanya Rp 250 Ribu Kepada Atlet Berprestasi PON XX Papua
Awalnya Porprov diselenggarakan di Jombang, Mojokerto dan Sidoarjo. Bahkan, panitia sudah dapat di Jombang tapi saat disurvei tempat di Jombang tersebut ternyata masuk di Nganjuk. Saat di Nganjuk pun ternyata tidak mendukung karena di Nganjuk arah anginnya kurang stabil dan membelakangi punggung saat take off.
"Akhir survei kembali lalu dipilihlah di desa Klangon," ujar Kabid Kepemudaan dan Keolahragaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Budhi Santoso kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (4/9).
Hingga survei dilakukan ke wilayah Kabupaten Madiun di desa Klangon. Ternyata saat disurvei angin di wilayah bukit watu bayang anginnya stabil sepanjang hari.
Budhi menambahkan Bupati juga mengapresiasi, hingga Bupati meminta pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan sarana dan prasarananya.
"Panitia cabor paralayang akhirnya survei ke bukit watu bayang dan ternyata anginnya stabil sepanjang hari. Disamping itu pak Bupati suport agar Madiun bisa menjadi tuan rumah penyelenggara cabor paralayang," ujar Budhi.
Menurut Budhi, nantinya para atlit paralayang ini akan menginap di rumah rumah penduduk yang telah disulap jadi home stay.
Beberapa sarana semacam kolam renang dan lapak UMKM masyarakat desa setempat mulai dibangun. Pun dengan jalan yang akan digunakan saat menuju take off dan landing sudah disiapkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Halal Bihalal, Alumni Secaba Senapati 96 Santuni Yatim Piatu di Kota Madiun
- Polisi Amankan Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Sawah Madiun, Akui Takut dan Malu Lahirkan di Luar Nikah
- Wabup Madiun Hadiri Rakor Keris Jateng 2025, Paparkan Skema KPBU Sebagai Strategi Pembangunan Infrastruktur