Ganjar Pranowo sudah sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa tanpa PDI Perjuangan. Hal ini terlihat dari pernyataannya yang menyerahkan keputusan calon presiden PDIP ke Megawati Soekarnoputri.
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
Demikian pendapat Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa malam (16/11).
Menurut Dedi, dengan pernyataan terbuka yang dilakukan Ganjar, bisa saja membuat Megawati berpikir bahwa Gubernur Jateng dua periode itu adalah kader yang loyal.
"Pesan utamanya tentuk Ganjar melunak, ia kembali pada kesadaran bahwa tanpa PDIP Ganjar bukanlah siapa-siapa, artinya kunci untuknya adalah kembali menenangkan Megawati, bahwa ia kader yang loyal," kata Dedi.
Meski demikian, Ganjar nampak sangat menikmati polemik dan deklarasi para relawan pendukungnya. Padahal hal itu indikasi bahwa Ganjar bukanlah politisi yang bijak.
Dampak politik sikap Ganjar yang pasrah ke Mega, akan membuat dirinya bisa berhasil mempertahankan popularitasnya di dinamika Pilpres 2024 mendatang.
"Sekurangnya Ganjar harus mempertahankan popularitas agar PDIP dapat mempertimbangkan eksistensinya dalam kancah elektabilitas nasional," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah