Bupati Hendy Siswanto Dilantik Sebagai Insinyur di Universitas Jember

Bupati Jember Hendy Siswanto saat menjalani penyumpahan profesi Insinyur/RMOLJatim
Bupati Jember Hendy Siswanto saat menjalani penyumpahan profesi Insinyur/RMOLJatim

Ada yang menarik dalam kegiatan pelantikan dan penyumpahan profesi Insinyur yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Universitas Jember, Selasa (7/12). Dari dua puluh Insinyur baru, ada nama Bupati Jember Hendy Siswanto yang turut dilantik dan disumpah.


Kini, Bupati Hendy resmi menyandang gelar Insinyur setelah berhasil lulus menjalani studi di PSPPI Fakultas Teknik Universitas Jember. Proses pelantikan dipimpin secara luring oleh Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, sementara penyumpahan dipandu oleh Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr.Ir. Heru Dewanto, ST, MSc.(Eng), IPU, ASEAN.Eng secara daring.

Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna dalam pidato pelantikan berpesan agar para insinyur yang baru dilantik terus belajar, sebab pada dasarnya ilmu keteknikan berkembang sangat cepat mengikuti tantangan dan perkembangan zaman. 

Dia juga mengapresiasi Bupati Hendy yang menurutnya telah memberikan contoh baik bagi pejabat maupun mereka yang berkecimpung di bidang keteknikan untuk segera mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) yang menandakan mereka telah memiliki kompetensi di bidang keteknikan. 

"Semoga langkah Bupati Jember akan diikuti oleh semua pejabat dan kalangan yang bergiat di bidang keteknikan agar pembangunan di Jember berlangsung makin baik," kata Iwan Taruna, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Kepada para insinyur itu, Iwan mengingatkan bahwa masyarakat  menunggu kiprah dan inovasi dari para Insinyur baru ini, terutama solusi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

“Saya berharap semua insinyur baru menjadi pembelajar seumur hidup karena ilmu keteknikan itu dinamis, apalagi insinyur dituntut kreatif dan inovatif," ujarnya.

Seusai menerima helm insinyur dan STRI secara simbolis, Bupati Jember Hendy Siswanto didaulat menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Peran Insinyur Profesional Indonesia Dalam Mengakselerasi Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan". 

Dalam orasinya, Bupati Hendy menyebut seorang Insinyur profesional memiliki peran besar dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan melalui ilmu yang diperolehnya dan akan melahirkan inovasi agar pembangunan daerah berjalan baik dan berkelanjutan.

"Pembangunan berkelanjutan ini diwujudkan dengan pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerahnya guna meningkatkan kesejahteraan warga tanpa harus mengorbankan kelestarian alam sebagai warisan untuk generasi yang akan datang," katanya.

Bupati Hendy juga memaparkan beberapa programnya yang diharapkan dapat  menunjang pembangunan berkelanjutan, diantaranya dengan mengurangi kesenjangan ekonomi, pembangunan infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan warga, menjaga ekologi dan mengakomodasi warga untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan. 

“Kami di Pemkab Jember tengah mewujudkan pembangunan infrastruktur berupa perbaikan jalan lengkap dengan pembangunan penerangannya. Di sinilah insinyur profesional berperan melalui inovasinya dalam mewujudkan pembangunan infrastuktur dengan tetap memperhatikan kelestarian alam sekitar," tegas Bupati Hendy.

Sedangkan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto dalam pidatonya secara daring menyatakan langkah Bupati Jember yang bersedia mengikuti pendidikan profesi insinyur diharapkan bakal diikuti oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mereka yang berkecimpung di bidang keteknikan lainnya, sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. 

Menurutnya, Indonesia masih membutuhkan banyak sarjana teknik dan insinyur sebab dengan kondisi geografis berupa kepulauan, maka menjadi tantangan tersendiri bagaimana membangun koneksi diantara pulau-pulau yang ada di Indonesia. Belum lagi dengan tantangan mengolah sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah membutuhkan sentuhan inovasi sarjana teknik dan insinyur dari berbagai bidang.

“Saat ini ada 1,3 juta mahasiswa bidang keteknikan di Indonesia atau sekitar 17 persen dari total jumlah mahasiswa yang ada di Indonesia. Mahasiswa bidang Teknik Sipil masih mendominasi dengan mencapai 65 persen dari semua mahasiswa keteknikan yang ada," ujarnya.

"Oleh karena itu kami mendorong agar makin banyak mahasiswa keteknikan khususnya di bidang keteknikan di bidang pengolahan sumber daya alam dan teknik yang terkait industri agar anugerah Indonesia berupa sumber daya alam dapat diolah agar memiliki nilai tambah sehingga competitive advantage Indonesia meningkat,” tandas Heru Dewanto.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news