Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan komitmennya untuk menjalin kerja sama erat dengan awak media dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Menurutnya, media memiliki peran strategis sebagai pilar keempat demokrasi dan menjadi mitra penting dalam membangun Jember yang lebih maju.
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
Komitmen tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan puluhan jurnalis serta pegiat media sosial di Pendopo Wahyawibawagraha, Senin (17/3/2025) petang.
"Untuk memajukan sebuah negara, provinsi, maupun kabupaten/kota, tidak lepas dari peran media. Karena itu, kami ingin memberikan pesan cinta dari Pemkab Jember kepada kawan-kawan media, agar bersama-sama membangun Jember baru dan maju, dengan investasi yang meningkat serta pariwisata yang semakin menggeliat," ujar Gus Fawait, dikutip dari RMOLJatim.
Ia menekankan bahwa peran media bukan hanya memberitakan tentang kebijakan bupati, tetapi juga mengangkat berbagai potensi daerah, seperti wisata, kuliner, dan sektor lainnya, sehingga dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga tingkat nasional.
Sebagai politisi yang telah dua periode menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Gus Fawait mengakui bahwa interaksi dengan awak media bukanlah hal baru baginya. Ia juga menyadari bahwa media sering kali lebih dahulu mengetahui kondisi di lapangan dibandingkan pemerintah daerah.
"Kami sering kali mendapat informasi dari media. Karena itu, saya ingin teman-teman media mengangkat berbagai potensi yang ada di Jember agar semakin dikenal luas," tambahnya.
Terbuka terhadap Kritik dan Masukan
Gus Fawait menegaskan bahwa ia tidak menutup diri terhadap kritik yang membangun. Ia bahkan menyediakan program khusus bernama Wadul Guse, di mana masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka kepada bupati.
"Kami tidak anti kritik. Silakan sampaikan kritik yang membangun. Masyarakat juga bisa menyampaikan keluhannya lewat Wadul Guse, yang langsung terkoneksi dengan saya," jelasnya.
Ke depan, Gus Fawait juga berencana menggelar pertemuan rutin dengan wartawan untuk lebih banyak mendengar masukan.
"Bukan kami yang banyak berbicara, tetapi lebih banyak mendengar. Saya yakin rekan-rekan wartawan memiliki sudut pandang berbeda dan sering turun ke lapangan, sehingga bisa memberikan informasi yang mungkin belum kami ketahui," katanya.
Belajar dari Keberhasilan Banyuwangi
Dalam kesempatan tersebut, Gus Fawait juga menyoroti perkembangan pesat Kabupaten Banyuwangi dalam sektor ekonomi, transportasi, dan pariwisata. Ia membandingkan bahwa sekitar 17 tahun lalu, Banyuwangi lebih dikenal dengan hal-hal mistik, tetapi kini telah berkembang pesat menjadi destinasi wisata unggulan nasional.
"Salah satu faktor utama keberhasilan Banyuwangi adalah peran media dalam membangun citra positif daerah. Oleh karena itu, saya ingin media berperan aktif dalam memajukan Jember," ujarnya.
Menutup acara, Gus Fawait mengajak seluruh awak media untuk berjuang bersama dalam membangun Kabupaten Jember, tanpa menghilangkan kebebasan pers dan kritik yang konstruktif.
"Ayo kita berjuang bersama-sama untuk memajukan Jember, tentunya dengan tetap membuka ruang untuk kritik yang membangun," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember