Bupati Jember Tegur Keras Kades Dan Pokdarwis Mayangan yang Nekat Bikin Jembatan Bambu Ilegal

Bupati Jember, saat memberikan kepada Pokdarwis di Desa Mayangan/RMOLJatim
Bupati Jember, saat memberikan kepada Pokdarwis di Desa Mayangan/RMOLJatim

Bupati Jember, Hendy Siswanto bernada tinggi saat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Tri Bahari Lestari Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas, melanjutkan pembangunan jembatan bambu yang diduga ilegal. Mereka membuat jembatan bambu sebagai penghubung menuju kawasan wisata pantai Cemara, yang diklaim dikelola Pokdarwis.


"Pak Kades saya bukan membantu sampean, itu tanggung jawabku. Ya opo sampean ditulungi enggak gellem. Supoyo adil pak, ojok karepe dewe," kata Bupati Hendy, saat sidak di sekitar jembatan bambu Desa Mayangan, Minggu (26/9). 
"Tolong-tolong, saya ingin cepat membangun pesisir selatan, karena banyak orang miskin disini. Aku kesini bukan ngurusi investor, jadi Bupati ngurusi wong melarat (warga miskin), bukan untuk sombong-sombongan bos," sambungnya.
Bupati Hendy menjelaskan, keinginan warganya untuk membuat jembatan bambu merupakan ide bagus dan  inovatif. Mereka ingin mengembangkan tempat wisata di desanya. Namun caranya tidak melalui prosedur perijinan yang semestinya.

"Saya melihat harus ada aturan yang harus dilewati dulu, harus ada prosedur yang disepakati dulu," tuturnya.

Menurutnya, tujuan yang bagus harus dilaksanakan dengan bagus pula. Ia tidak ingin tujuan yang baik dengan cara yang salah dibiarkan, seperti membuat jembatan dari bambu yang akan berdampak buruk.

"Bagaimana kalau warga se-Kabupaten Jember membuat jembatan, tanpa ngomong-ngomong, yaopo pak. Ya kan, kan kita repot semua," terangnya.
Oleh karena itu, lanjut bupati, adanya pemerintahan itu untuk mengatur masyarakat, namun tidak boleh merugikan siapapun meski pemerintah. Sedangkan masyarakat pun juga harus tahu diri, bahwa penertiban ini untuk kebaikan semuanya.
Terkait warga yang masih belum menerima penutupan jembatan bambu itu, pihaknya akan jelaskan pelan-pelan aturannya.
"Kami mohon teman-teman tunggu sebentar, kami tidak akan merugikan siapapun. Pemerintah daerah tidak akan pernah merugikan siapapun itu. Kita harus melayani semuanya, tapi harus dengan regulasi," tutup Bupati Hendy.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news