Pemkab Malang menargetkan kasus stunting turun 5 persen dalam kurun waktu 6 bulan. Hal itu dinyatakan Bupati Malang, HM Sanusi saat mengunjungi balita yang mengalami stunting di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Senin (29/3).
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Wali Kota Wahyu Hidupkan Semangat Sehat Kembali di Kota Malang Melalui STMJ
- DPRD Kabupaten Malang Gelar Rapat Pansus Kajian LKPJ Bupati Tahun 2024
"Secara keseluruhan, angka stunting di Kabupaten Malang saat ini mencapai 11,4 persen. Kami pastikan akan turun 4 sampai 5 persen dalam kurun waktu 6 bulan ini," ungkap Sanusi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah memberikan atensi kepada Pemerintah Kabupaten Malang agar memperhatikan kasus stunting.
Maka dari itu, kata Sanusi, bentuk gerak cepat Pemkab Malang untuk menangani hal tersebut, yaitu akan segera menggelar rakor .
"Dalam waktu dekat ini, kami akan segera rapat koordinasi (rakor) dengan Universitas Brawijaya untuk membicarakan strategi menurunkan stunting di Kabupaten Malang. Insha Allah minggu depan," ujar Bupati yang juga Politisi PDIP.
Lebih lanjut, pria yang akrab disebut Abah Sanusi menuturkan, bahwa salah satu upaya yang akan dilakukan Pemkab Malang, yakni dengan pemberian edukasi kepada masyarakat untuk memberikan gizi yang cukup kepada anak-anaknya.
Selain itu, Abah Sanusi menyebut penyebab stunting di Kabupaten Malang tersebut mayoritas akibat kurangnya konsumsi gizi kepada anak.
"Namun ada pula yang memang faktor turunan dari orang tuanya atau dari kakek-neneknya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Wali Kota Wahyu Hidupkan Semangat Sehat Kembali di Kota Malang Melalui STMJ
- DPRD Kabupaten Malang Gelar Rapat Pansus Kajian LKPJ Bupati Tahun 2024