Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana merubah destination branding Kabupaten Kediri dari tagline Kediri Lagi menjadi Kediri Berbudaya.
- Peringatan Hari Guru Nasional, Wali Kota Eri Ingatkan Tak Boleh Didik Siswa dengan Kekerasan
- Penggandaan Uang di Jember, Tersangka dan Korban Sama-sama Ingin Kaya Mendadak
- Pemkab Bangkalan Mulai Perbaiki Jalan Rusak Sepanjang 40,650 Km, Ditarget Selesai Idul Adha 2024
Bupati Hanindhito meresmikan destination branding ini di Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) tepat di hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1219.
Bupati Hanindhito mengungkapkan alasan dirinya mengubah destination branding ini karena berbudaya merujuk pada akal dan budi pekerti yang maju.
“Yang tadinya kediri lagi menjadi kediri berbudaya,” kata bupati yang diakrab dipanggil Mas Dhito kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Sabtu (25/3).
Dia menyebutkan perubahan tagline destination branding ini didasari karena kayanya budaya di Kabupaten Kediri. Selain itu, Kediri ini juga dianggap menjadi ibunya peradaban di Indonesia.
Sehingga, tagline Kediri Berbudaya dinilai cocok dengan kondisi dan potensi dari kabupaten yang berpenduduk lebih dari 1,5 juta jiwa itu.
“Berbudaya itu didasari dari banyaknya peninggalan sejarah. Kurang lebih 509 peninggalan sejarah, situs, arca,” kata bupati muda yang gemar mengendari vespa itu.
Meski demikian, lanjut Mas Dhito, tagline berbudaya ini tidak hanya ditujukan untuk peninggalan sejarah saja. Melainkan punya arti luas.
“Tidak hanya sekadar seni dan budaya,bukan. Ada juga budaya toleransi, budaya kerja, disiplin, dan sebagainya,” imbuh Mas Dhito.
Di sisi lain, Bupati mengungkapkan, dengan tagline baru ini pihaknya juga akan memutus ego-ego sektoral dengan membentuk tim lintas sektor.
Tim ini nantinya ditugasi untuk memecahkan isu-isu pembangunan. Seperti persoalan sampah, stunting, infrastruktur, hingga pelayanan publik.
“Jadi saya minta tim lintas sektor yang ada di internal pemerintah kabupaten untuk memutus budaya-budaya ego sektoral,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin menambahkan, supaya tagline baru ini bisa cepat tersebar menggantikan tagline Kediri Lagi, maka pihaknya akan melibatkan pemerintah desa.
“Selain melalui media, kita akan melibatkan kepala desa, apalagi perwakilan kepala desa hari ini sudah diundang di acara (launching destination branding) ini,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Entaskan Kemiskinan, Mas Dhito Berharap SMA Dharma Wanita Masuk Program Sekolah Rakyat
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran