Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus mendorong UMKM lokal bisa bersaing di kancah nasional.
- Bank Jatim Serahkan CSR Ke Pemkab Tuban Berupa Truck Distribusi Air Bersih
- Luncurkan Si Mas Ganteng 2, Gubernur Khofifah Sebut Beri Dampak Positif Sosial Ekonomi Bagi Integrasi Layanan Transportasi Hingga Pelosok Kecamatan di Tuban
- Bareskrim Ungkap Sindikat Penyalahgunaan BBM Subsidi Solar di Tuban dan Karawang, 8 Tersangka Ditangkap
Melalui intruksi Presiden Joko Widodo tentang pembelanjaan 40 persen APBD menggunakan produk UMKM lokal, pelaku UMKM harus melihat hal tersebut sebagai peluang.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat menghadiri pembukaan cafe milik anggota DPRD Jatim Agung Supriyanto, oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Kelurahan Gedongombo Semanding, Tuban, Senin (28/3) sore.
Bupati Aditya mengatakan, program One Village One Product (OVOP) yang digagasnya disambut baik oleh pemerintah pusat. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi UMKM di Tuban untuk masuk pada e-katalog.
“Pemerintah menargetkan 40 persen penyerapan belanja harus produk UMKM. Untuk itu, seluruh sektor UMKM kita harus melihat ini sebagai peluang,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (29/3).
Bupati Aditya menjelaskan, dari target 400 miliyar rupiah yang diberikan, sudah ada 200 miliyar produk UMKM lokal Tuban yang bisa di fungsikan. “Harapannya, April nanti penyerapan sudah bisa 40 persen,” imbuhnya.
Soal pemasaran, Pemkab Tuban terus membuat event yang melibatkan UMKM lokal, agar ada promosi dan penyerapan produk dapat dilakukan secara maksimal. Seperti event car free night, yang melibatkan lebih dari 160 pelaku UMKM.
“Ini contoh pemasaran kongkrit, dan kebijakan ini akan kita teruskan dan kuatkan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyatakan Kontribusi UMKM Jawa Timur telah menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 57,25 persen. Dukungan pemerintah provinsi untuk terus mendorong UMKM berkembang melalui penyerapan produk lokal.
Hal tersebut, kata Khofifah, sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo pada Jumat lalu saat rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah baik Bupati, Wali Kota dan Gubernur.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo tahun ini target belanja APBN dan APBD mencapai 400 triliun untuk produk dalam negeri terutama UMKM.
“Provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia ditarget 200 triliun rupiah. Untuk Pemprov Jawa Timur, kabupaten/kota ditarget 26,8 triliun,” ujar Khofifah.
Khofifah menjabarkan, estimasi untuk semua kabupaten/kota di Jawa Timur membelanjakan produk dalam negeri senilai 26,8 persen, maka akan menambah pertumbuhan ekonomi di Jatim sebanyak 0,8 persen.
“Jika 400 akan menambah pertumbuhan ekonomi 1,5 hingga 1,7 persen secara nasional,” jelasnya
Selain itu, untuk pertumbuhan pengadaan barang dan jasa (PPBJ) juga terus di dukung, sebab nantinya akan ada potensi perekrutan tenaga kerja, yang dibarengi dengan sektor real yang akan bergerak lebih massive.
“Ada produk alat pertanian, alutsista, dan lainnya yang nantinya dapat memantik sektor real untuk berkembang,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Serahkan CSR Ke Pemkab Tuban Berupa Truck Distribusi Air Bersih
- Luncurkan Si Mas Ganteng 2, Gubernur Khofifah Sebut Beri Dampak Positif Sosial Ekonomi Bagi Integrasi Layanan Transportasi Hingga Pelosok Kecamatan di Tuban
- Gubernur Khofifah Sebut KH Yusuf Hasyim Pejuang Sejati, Dukung Penuh Pengusulan Sebagai Pahlawan Nasional