Jajaran Pemerintah Kota Surabaya mulai dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para Camat se Kota Surabaya menandatangani pakta integritas dan perjanjian kinerja via elektronik di ruang sidang Wali Kota Surabaya.
- Awali Tahun 2025, Logistic Day Pos Indonesia Hadir di Jawa Timur
- Buruh Mojokerto Demo, Minta UMK 2022 Rp 4,5 Juta
- 500 RW Lolos Verifikasi Tahap 1 Surabaya Smart City 2022, Diminta Tingkatkan Inovasi untuk Kembangkan Ekonomi Kerakyatan
"Jadi, kita tidak boleh teledor. Tolong mulai sekarang kita tidak boleh bilang ini buru-buru dan sebagainya, tidak ada kata itu. Tetap harus teliti,†kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita , Selasa (26/3).
Selain itu, Risma juga meminta kepada jajarannya untuk tidak pernah malu untuk belajar dan bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti. Bahkan, ia juga meminta supaya jajarannya itu tidak pernah sombong atau merasa paling tahu.
"Aku biasanya kalau tidak ngerti mesti tanya. Jangan merasa dirinya paling benar dan paling mengerti. Jadi, kalau tidak mengerti tolong tanya,†imbuhnya.
Ia juga meminta kepada jajarannya untuk selalu memperhatikan penyerapan anggaran. Ia mengaku, tahun lalu penyerapan anggaran Pemkot Surabaya sudah mencapai 92 persen dan itu merupakan penyerapan anggaran terbesar sepanjang sejarah.
Jadi, saya minta tahun ini jangan sampai kurang dari itu (92 persen), mau tidak mau kita harus luangkan waktu untuk memplototi penyerapan anggaran itu,†katanya.
Risma juga berkali-kali meminta kepada para camat untuk selalu berhati-hati. Terutama dalam pengadaan barang dan jasa.
"Apalagi nanti kalau ada dana kelurahan, sehingga harus lebih berhati-hati,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Optimalkan Potensi Daerah, Kiyai Muda Jawa Timur Gelar Praktik Olah Ikan Untuk Tingkatkan Penghasilan Warga
- Pasar di Banyuwangi Dilengkapi Bank Sampah, Bupati Ipuk: Ditangani dari Hulu
- Penghujung Bazar Ramadhan Megilan Disediakan 1000 Porsi Soto Lamongan