Peran politik para Kiai Nahdlatul Ulama (NU) tidak pernah surut dalam setiap Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar. Di belakang dua pasangan Capres-Cawapres yang maju, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah ada sederet kiai kharismatik NU.
- PDIP Kota Madiun Buka Pendaftaran Bakal Cawali--Cawawali 2024
- Ketahanan Pangan Terancam Perang Ukraina, India Mulai Larang Ekspor Gandum
- Putra Risma Resmikan Posko Menangkan Eri Cahyadi
Namun, tidak sedikit juga Kiai NU yang memilih mendukung Prabowo-Sandi, tidak tanggung-tanggung, putra salah satu pendiri NU, yakni KH. Hasib Chasbullah yang sudah secara tegas siap memenangkan Prabowo-Sandi di Jatim.
Menurut pengamat politik, Surokim Abdussalam, keberadaan para kiai NU di masing-masing paslon itu sebagai upaya perimbangan dan menunjukkan kecerdikan politik para kiai NU. Cara demikian dianggap wajar demi mengamankan kepentingan NU secara jangka panjang.
"Kiai-kiai NU selalu melakukan perimbangan dalam kekuasaan politik untuk tugas mandatory keumatan dan kebangsaan. Saya pikir itu juga layak dihormati sebagai sebuah pilihan,†kata Surokim kepada Kantor Berita , Selasa, (30/10).
Dikatakan Surokim, perbedaan arah politik Kiai NU ini terjadi secara alami dan sudah lumrah. Dengan begitu, siapapun yang terpilih nanti, NU akan selalu diuntungkan.
"Ini alami sekali, menjadikan NU ada di mana mana dan akan menjadikan NU berada di atas kekuasaan politik. Itu jauh lebih bermartabat bagi NU untuk menjalankan mandatory tugas kebangsaan dan keumatan,†tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diduga Ada Kekuatan Mafia Vaksin Hingga Pemerintah Abaikan Putusan MA
- Warga Wadas Bukan Menolak Bendungan Bener Tapi Penambangan Batu Andesit
- 2,5 Jam Pertemuan dengan KIM, Petinggi Demokrat Tinggalkan Kediaman Prabowo
