Catatan Bupati Ngawi Membesut Dunia Pendidikan

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono/ RMOLjatim
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono/ RMOLjatim

Dunia pendidikan di wilayah Kabupaten Ngawi mengalami banyak perubahan selama sepuluh tahun terakhir dibawah besutan Budi Sulistyono.


Selama menjabat dua periode Bupati yang akrab disapa Kanang ini benar-benar memperhatikan mutu pendidikan.

Bahkan pemerintah daerah setempat mengalokasikan sekitar 20 persen dari APBD untuk pendidikan sesuai amanat undang-undang. Mulai pendidikan usia dini, sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. 

Bukan hanya pendidikan formal, Kanang pun menekan pendidikan karakter agar siswa tercipta sumber daya manusia unggul yang memiliki budi pekerti luhur. Bagi Kanang pendidikan adalah sebagai hal yang penting serta mutlak karena menyangkut generasi bangsa di masa mendatang.

"Pendidikan adalah masa depan bangsa, dan dinegara manapun jika pendidikannya bagus bermuara pada kemajuan negaranya. Secara otomatis akan menekan angka kemiskinan," terang Kanang, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (11/2).

Dengan demikian tegas Kanang, sesuai UUD 1945 Pasal 31 semua rakyat berhak mendapatkan pendidikan. Selebihnya, negara dalam hal ini pemerintah wajib menyediakan fasilitas pendidikan. Serta sesuai filosofi dasar pemerintah wajib membiayai pendidikan berkelanjutan. 

Upaya Kanang untuk meningkatkan pendidikan di Ngawi selama sepuluh terakhir membuahkan hasil. Terbukti setiap tahunya indeks pembangunan manusia (IPM) di daerah sebagai etalasenya Jawa Timur sisi barat tersebut meningkat.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi untuk IPM pada 2020 lalu mencapai 70,54 persen lebih tinggi dari data tahun 2015 yang hanya mencapai 68,32 persen. Inovasi demi peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan Kanang meskipun ditengah pandemi Covid-19 melanda sejak awal 2020.

Melalui Dinas Pendidikan, Kanang meluncurkan sistim informasi manajemen pembelajaran (Simpel) yang melibatkan guru serta kepala sekolah yang menguasai IT untuk mentransfer materi pembelajaran secara digital library kepada anak SD dan SMP. Aplikasi Simpel ini bisa menyimpan ribuan video pembelajaran dari guru-guru muda yang potensial dan melek teknologi. 

Untuk memotivasi pendidikan, Kanang pun melibatkan diri sebagai pengajar melalui aplikasi Simpel secara daring. Kanang rupanya sangat sadar akibat pandemi membuat perubahan dasar akan sistim pembelajaran terhadap murid dan siswa.

"Pandemi ini dituntut membuat strategi pendidikan yang tidak gampang. Dan ini harus menyesuaikan semua baik guru, orang tua dan khususnya siswa itu sendiri. Maka format pendidikan semacam Simpel disampaikan semudah mungkin," ucap Kanang.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news