RMOLBanten. Pemerintah boleh berdalih KTP elektronik yang tercecer di Jalan Salabenda, Kemang, Kabupaten Bogor sebagai barang rongsokan yang tidak bisa digunakan karena rusak.
Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat Mulyadi, Senin (28/5)."Namun kami mencurigai, penemuan ini berpotensi mencederai proses demokrasi," ujar Mulyadi.
- Wali Kota Eri Kebut Penataan hingga Koneksikan Fasilitas Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel
- Ribuan Wisatawan Padati THP Kenjeran Surabaya selama Libur Lebaran
- Pengunjung Romokalisari Adventure Land di Libur Lebaran per Hari Capai Seribu Orang
"Dalam mengurus KTP saja pemerintah seperti masih amatiran. KTP yang menjadi unsur penting terkesan dikelola secara asal-asalan," terang Mulyadi.
Pihaknya mendesak aparat kepolisian dan instansi terkait agar mengusut hingga tuntas apa yang sebenarnya terjadi dengan peristiwa ini.
"Jelaskan kepada publik siapa pihak yang paling bertanggungjawab atas kejadian ini. Jangan sampai kekhawatiran masyarakat tentang tudingan mafia identitas kependudukan dan upaya menuju kecurangan berujung menjadi kenyataan," wanti-wanti Mulyadi.
Gerindra Jabar sudah melakukan koordinasi dengan pengurus Gerindra di tingkat pusat khususnya para anggota DPR Fraksi Gerindra, untuk meminta keterangan dan pertanggungjawaban dari Kemendagri dan instansi terkait lainnya karena temuan ini tidak bisa dianggap remeh.
"Saya sudah memerintahkan kepada seluruh pengurus, kader, organisasi sayap dan laskar Partai Gerindra di Jawa Barat agar lebih bersiaga mengantisipasi kecurangan jelang pemilihan kepala daerah, hingga nanti saat pemilihan legislatif dan pemilihan presiden," tutur Mulyadi.
"Jangan sampai ada kecurangan dan penggelembungan. Kita ingin berkompetisi secara sehat, tidak mencederai demokrasi dan tidak menabrak konstitusi," tambahnya.
Terakhir, pihaknya percaya dan meyakini bahwa kecurangan tidak akan pernah menang.
"Ketua Umum kami Bapak Prabowo Subianto sudah seringkali memberi pesan, agar seluruh kader Partai Gerindra senantiasa berjuang dengan jujur, terhormat dan tidak menghalalkan segala cara. Sing becik ketitik, sing olo ketoro," demikian Mulyadi. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Blusukan ke Ngawi, Jangan Lupa Nikmati Kopi Excesal Rasa Khas Nangka
- Pemuda dan Mahasiswa Suku Marind Minta Jokowi Tidak Pandang Merauke Sebelah Mata
- Lagi, KKB Bantai 8 Karyawan PTT di Puncak Papua hingga Tewas