Pemerintah memprediksi puncak penyebaran virus corona baru (Covid-19) varian Omicron akan terjadi pada bulan Februari 2022 hingga awal Maret 2022.
- Partai Demokrat Teguh Tolak Amandemen UUD 1945
- Gus Fawait Banjir Dukungan! Pedagang Sapi dan Kambing Jember Siap Berjuang Bersama!
- Begini Aturan dan Sanksi Kampanye 2024 di Luar Jadwal Menurut UU Pemilu
Merespons prediksi itu, Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) harus kembali dikaji dan diberi perhatian khusus yang lebih serius.
Tujuan mengkaji ulang itu, kata Maruf Amin untuk menentukan apakah kebijakan PTM akan tetap dilanjutkan.
"Karena penyebarannya cepat dan bahkan diperkirakan Februari ini akan mencapai puncaknya dan sampai dengan awal Maret," demikian kata Wapres seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (28/1).
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyoroti peningkatan Omicron yang pesat, hingga menyebabkan kematian. Ia berharap, jajaran pemerintah jauh lebih siap mencegah angka penularan dan kematian akibat paparan Covid-19.
Terkait pernyataan Wapres, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto mengatakan, mekanisme PTM sudah tertuang dalam Surat keputusan Bersama (SKB) 4 menteri dengan mempertimbangkan level PPKM.
"Ketentuan yang ditetapkan dalam SKB 4 Menteri sudah mempertimbangkan dan mengakomodasi mekanisme berdasarkan level PPKM. Termasuk jika ada kondisi penyebaran yang meningkat," kata Anang.
"Kalau daerah tertentu ditetapkan sebagai PPKM level 3 dan 4 otomatis tidak PTM terbatas 100 Persen. Apalagi PPKM level 4, wajib menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Produsen Dilarang Merangkap Jadi Distributor dan Pengecer Minyakita
- Hiruk Pikuk Internal PDIP Dicurigai Sebagai Rekayasa Sistematis
- Rocky Gerung Sebut Ganjar Penyebab Radikalisme di Jateng