Klaim Badan Intelijen Negara (BIN) telah menyusupkan anggotanya ke Taliban agar konfliknya tidak melebar ke Indonesia, dinilai terlalu berlebihan.
- Presiden Jokowi Minta BIN Netral di Pemilu 2024
- PDIP Minta BIN hingga Budi Gunawan Harus Netral di Pemilu 2024
- Respons Pesan Megawati, Dudung Harap BIN Juga Netral
Hal ini disampaikan Cendekiawan Muslim Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla dikutip dari akun Twitternya, Kamis (2/9).
"Klaim BIN semacam ini kebesaran, menurut saya," kata Ulil.
Ia memaparkan, kelompok Taliban yang kini menguasai Afghanistan sejak awal tidak pernah tertarik merekrut 'pejuang' dari luar, apalagi dari Indonesia. Oleh karenanya, ia heran dengan sikap BIN yang menyebut telah menyusup ke kelompok Taliban dengan dalih meminimalisir pergerakan Taliban ke Tanah Air.
"Dari awal tak pernah tertarik merekrut mujahidin dari luar Afghan. Yang melakukan rekrutmen dulu itu Al Qaedah, bukan Taliban. Pada awalnya, rekrumen Al-Qaedah ini malah dibantu Amerika," tandasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Pernyataan BIN tersebut disampaikan Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto dalam diskusi yang digelar Partai Gelora beberapa waktu lalu. Wawan menyebut, BIN selama ini menyusup ke sejumlah kelompok, salah satunya kelompok Taliban di Afghanistan agar perang atau kerusuhan tidak melebar hingga ke Indonesia.
"Maka sebelum perang terjadi maka kita perkuat ini diplomasi dari seluruh elemen. Kita menyusup ke seluruh kelompok-kelompok perlawanan, termasuk Taliban sendiri," kata Wawan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kabul Diserang Bom Bunuh Diri, 6 Orang Tewas dan 13 Terluka
- Bernegosiasi dengan Taliban
- Presiden Jokowi Minta BIN Netral di Pemilu 2024