Cerita Warga Gorekan Lor Harus Rela Terjun Ke Sungai Saat Antar Jenazah Ke Pemakaman

Masyarakat Dusun Gorekan Lor Desa Cermen Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik Jawa Timur, harus berjuang dengan resiko nyawa. Jika akan memakamkan warganya, yang meninggal dunia. Karena, harus menyebrangi Kali Lamong yang berarus sangat deras.


Kondisi seperti itu, sudah biasa kita lakukan dan terjadi sejak lama. Terutama, saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini. Karena, tidak ada jembatan penyebrangan,” ujarnya kepada Kantor Berita RMOLjatim, Rabu (13/2).

"Meski taruhannya nyawa, tapi itu selalu dilakukan warga bahu membahu bekerjasama membawa jenazah yang harus melewati air sungai setinggi leher orang dewasa. Cara membawanya, keranda mayat dibagian bawahnya dipasangi pelampung. Kemudian, diapungkan dialiran sungai dan menggiringnya ke tepian," tuturnya.

Di tambahkan Suhadi, sebenarnya warga Dusun Gorekan Lor bisa mengunakan tempat pemakaman lain yang ada di Dusun Gorekan Kidul. Jika tidak ingin menyebrangi sungai, tapi persoalannya diwaktu musim hujan. Tanah yang digali untuk pemakaman, selalu mengeluarkan air. Sehingga, tidak bisa untuk mengubur mayat.

"Kalau musim penghujan, pemakaman alternatif tidak bisa digunakan. Bisanya digunakan waktu musim kemarau saja, makanya terpaksa warga harus nyeberang sungai seperti itu,” tuturnya.

"Sebenarnya, di Desa Bulurejo Kecamatan Benjeng ada jembatan penyebrangan. Tapi, karena jaraknya yang sangat jauh sekitar 5 kilometer membuat warga sini memilih terjun ke sungai," tukasnya.

"Agar kondisi ini, tidak terus menerus terjadi pada masyarakat sini. Di tahun 2019 ini sudah kami rencanakan pembangunan jembatan dengan anggaran sekitar Rp 400 juta," tandasnya.[bdp

ikuti terus update berita rmoljatim di google news