Meninggalnya Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra membuat tokoh penerbangan Chappy Hakim merasa kehilangan. Chappy mengaku mengenal sosok Prof Azra dari tulisan-tulisannya.
- Ironi Dunia Penerbangan Indonesia: Antara Realitas Ekonomi dan Ancaman terhadap Kedaulatan
- Dari Perang Gerilya Menuju Ajang Perang Modern: Sistem Pertahanan yang Up to Date
- Buku Baru Admiral Rosihan Arsyad
Setelah beberapa kali berkomunikasi langsung dengan Prof Azra, Chappy Hakim mengenal Gurubesar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini sebagai tokoh yang memiliki pemikiran luas dan tokoh akademisi yang berwawasan terbuka.
"Pandangan dan pendapatnya merefleksikan keteguhan prinsip yang kuat diemban sekaligus memancarkan sikap toleransi yang terbalut dalam kerendahan hatinya," kata Chappy dalam keterangan tertulisnya diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (18/9).
Menurut Chappy, atas keluasan pemikiran Prof Azra, jadi sebab banyak pihak memiliki harapan besar sekali terhadap kemajuan atas kualitas media di Indonesia saat Prof Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers beberapa bulan yang lalu.
Ia mengenang anggota Dewan Pertimbangan MUI ini sebagai sosok yang menyenangkan saat diskusi. Meski berpengetahuan luas, Chappy menilai, Prof Azra tidak terkesan menggurui.
"Saya tidak pernah lupa betapa beliau tetap menghargai pendapat orang lain walau pada beberapa hal tidak sejalan dengan pemahaman beliau secara pribadi," demikian kenang Chappy.
Ia mengaku kehilangan sosok teladan yang layak disebut guru bangsa. Secara khusus, Direktur Pusat Studi Air Power Indonesia ini berkesan terhadap Pak Azyumardi Azra saat memberikan komentar pada bukunyadi akhir tahun lalu (berjudul Retired but Not Expired).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- MUI Tuntut Dunia Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Ironi Dunia Penerbangan Indonesia: Antara Realitas Ekonomi dan Ancaman terhadap Kedaulatan