Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai cocok menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sebab dua parpol tersebut telah berpengalaman menjadi oposisi pemerintah di rezim yang berbeda.
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Skala Data Arif Nurul Imam melansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/2).
PDIP diketahui selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) konsisten menjadi oposisi. Demikian pula PKS yang sudah 10 tahun menjadi oposisi di pemerintahan Joko Widodo.
"PDIP dan PKS memang secara posisi politik lebih baik menjadi parpol di luar pemerintah," kata Arif.
Sebagai tim penyerang, keduanya memiliki pengalaman dan sepak terjang mengawal demokrasi. Kekuatan oposisi akan bagus jika dipegang PDIP dan PKS untuk menjaga keseimbangan politik di Senayan.
"PDIP dan PKS memiliki pengalaman dan daya tahan politik menjadi kekuatan penyeimbang di Senayan. Tanpa kekuatan penyeimbang di Senayan tentu mekanisme chek and balance susah terjadi," tutup Arif.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat