Keputusan induk sepakbola dunia mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 ternyata membuat Jokowi pusing hingga dua minggu.
- Publik Tidak Paham dengan Logika Wayan Koster, Tolak Israel Tapi Dukung WBG
- Kasatkornas Banser: Jangan Adu Domba Pendukung dan Penolak Timnas Israel
- Ade Armando Sebut Penolakan Israel Klenik Wangsit Bung Karno, Aktivis 98 Akan Kirimi Buku Sejarah
“Pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing betul," kata Jokowi saat memberi sambutan.
Tampak dari pernyataannya, Jokowi masih kecewa dengan keputusan FIFA. Sebab, pengajuan diri untuk jadi tuan rumah piala dunia bukan hal yang mudah dilakukan. Indonesia bahkan harus bertarung dengan lebih dari 30 negara di dunia.
“Untuk bisa menjadi tuan rumah itu yang mengajukan bukan satu, dua, tiga, puluhan negara. Kita juga ikut mengajukan, lobi sana sini, menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita," kenangnya.
Indonesia kemudian dipilih dan memiliki waktu 3 tahun untuk mempersiapkan diri. Mulai dari lapangan hingga infrastruktur lainnya. Bahkan sejumlah pemimpin provinsi yang ditunjuk jadi tempat penyelenggaraan pertandingan sudah membubuhkan tanda tangan komitmen.
Atas dasar tersebut, Jokowi menyayangkan mimpi menjadi tuan rumah itu kandas.
"Tetapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah, kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi. Itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. Tapi aduh pusing, pusing betul ngurus bola," demikian Jokowi.
Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah dua gubernur menyatakan penolakan kehadiran timnas Israel. Keduanya adalah Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Penolakan keduanya berbuntut pada batalnya pengundian grup dan kemudian berujung pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi