Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti mendesak Pemerintah Kota segera mempercepat dampak dari Covid-19.
- Pantarlih Akan Terima Gaji Mulai Senin
- HUT Jatim Ke-76, Khofifah Serukan Jatim Bangkit dari Pandemi Covid-19 Dan Ekonomi Pulih
- Peraih Piagam Adiwiyata dan Proklim Menjadi Mentor Sekolah dan Kampung di Surabaya
Kalau tidak segera dilakukan dikhawatirkan akan berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat di kota Pahlawan ini.
“Saya menyarankan, agar Pemkot Surabaya membuat screening ekonomi digital lewat web Tim Gugus Tugas Covid-19 Surabaya,” kata Reni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (9/4).
Dengan screening itu, menurut Reni, akan menjadi dasar penetapan anggaran pengamanan sosial ekonomi warga terdampak Covid-19, bagi warga status masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) maupun yang bukan MBR.
“Jangan sampai pemberian bantuan jaring pengaman sosial ekonomi setelah dibagikan, masih ada warga yang tidak menerima, karena kuotanya tidak memadai,” ucap politisi perempuan asal PKS ini.
Karena lanjut dia, anggaran untuk jaring pengaman sosial ekonomi yang di paparkan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat rapat koordinasi lewat teleconference dianggarkan hanya sekitar Rp 160 miliar yang diperuntukkan untuk pemenuhan sembako.
“Saya rasa Surabaya mampu mengatasi hal ini. Pos anggaran yang tidak begitu urgent di APBD Surabaya bisa dialihkan sementara untuk penanganan Covid-19,” katanya.
Reni mencontohkan, seperti pos anggaran untuk pembebasan lahan bisa digeser sementara untuk penangan Covid-19.
“Pos anggaran seperti anggaran pembebasan lahan itu bisa digeser dulu sementara untuk penanganan Covid-19,” sarannya.
Tidak kalah penting kata Reni, untuk siswa sekolah yang saat ini masih diliburkan, bantuan operasional sekolah yang dari daerah berupa Bopda juga bisa dipakai untuk bantuan internet bagi siswa yang status keluarganya MBR. Sehingga proses belajar mengajar melalui daring tetap berlangsung.
“Saya pikir dana Bopda bisa dipakai untuk keperluan tersebut. Karena anak-anak saat ini diliburkan, jadi beban biaya operasional sekolah juga semakin kecil. Dana Bopda itu bisa dialihkan sementara guna keperluan sambungan internet bagi siswa kurang mampu," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemberlakuan Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi, Diknas Jombang: Masih Di Tunda, Nunggu Tren Sebaran Covid Turun
- Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wabup Jember, Pemkab Gelar Doa Bersama
- Bupati Bondowoso Siapkan Bonus Bagi Peserta MTQ yang Berprestasi