Dampak Pandemi Dan Efek Marak VCD Bajakan, New Palapa Terpaksa Merilis Lagu Secara Digital

Personil New Palapa/Ist
Personil New Palapa/Ist

Orkes legenda asal Jatim, New Palapa yang kental dengan tabuhan kendang dari Cak Met CS, lengkap dengan biduan bersuara merdu langsung membuat para penggemar ikut berdendang dan berjoget.


Jumat siang (25/6), New Palapa merilis chanel Youtube untuk pertama kalinya setelah 23 tahun berkiprah di Jatim sekaligus memperkenalkan album 'terkoplo' anyarnya.

Pemilik New Pallapa, Juana Sari mengatakan, chanel Youtube yang dilaunching kali ini adalah salah satu alternatif untuk tetap eksis kendati dilanda pandemi Covid-19. Salah satu pemilik orkes melayu khas koplo tersebut, mengaku ingin tetap bisa bersilaturahmi dengan para fans setia dan penggemar di luar Jatim.

"Karena ini yang pertama untuk Saudara New Pallapa (SNP-sebutan fans New Palapa) Indonesia," kata Juana, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Juana menjelaskan, ia ingin mengembangkan pasar jenis musiknya' secara global melalui pangsa pasar digital, mengingat saat ini para musisi dan kreator musik tak bisa manggung lantaran pagebluk belum usai.

"Kebetulan saat ini momentumnya sama, di saat fenomena digital traffic meningkat, otomatis orang-orang lari ke digital. Di era pandemi ini, seniman ingin berkarya terus dan tidak ada alasan untuk berhenti, walaupun pandemi sekalipun. Makannya, kami sepakat bangun bersama dengan jauh lebih baik," ujarnya.

Juana mengaku sudah cukup geram dengan beragam pembajakan bisnis vcd dan kaset yang berasal dari karya aslinya. Bahkan, ia merasa sangat dirugikan untuk itu.

Teranyar, pembajakan juga terjadi di Youtube dengan menyuguhkan aneka karya New Pallapa tanpa seizin pihak manajemen dan komposer. Padahal, lanjutnya, sudah jelas tersirat dan tersurat dalam lisensi New Pallapa perihal pengusungan lagu harus seizin label.

"Karena fenomena digital di Youtube, banyak pembajakan lisensi, ribuan lagu dan karya dibajak tanpa izin dan jadi master. Ini yang saya ingin sosialisasikan, bersama New Pallapa, sebagai legenda koplo, saya rasa bisa memberikan yang lebih baik," tuturnya.

Selain Youtube, Juana juga memindah konser virtual selama ini melalui media sosial Tik Tok. Dengan begitu, para penikmat dangdut koplo ala Jawa Timuran di berbagai belahan dunia bisa ikut menyaksikan.

Sementara itu, Direktur Pragita Prabawa Pustaka, Theo Broma Anggara mengapresiasi langkah pemilik New Pallapa untuk beralih secara daring. Dengan begitu, masyarakat tetap bisa menonton konser dan langsung mengomentari di laman yang tersedia.

"Launching channel Youtube ini baru pertama kalinya ya, biasanya live show atau off air diupload tanpa izin," tuturnya.

Dengan begitu, para pengunggah video dan lagu-lagu New Pallapa tak bisa lagi mengupload ke Youtube semau mereka. Sebab, chanel Youtube yang dilaunching kali ini adalah resmi dan telah memiliki regulasi tertentu.

"Kali ini resmi melaunching agar semua fans bisa langsung melihat ke resminya dan tidak melihat ke upload-upload liar yang tidak bisa kami pantau satu persatu, karena saking banyaknya," katanya.

Sedangkan, Owner Perdana Record, Hj. Heni menjelaskan, langkah tersebut dinilai sudah tepat. Selain tak bisa menyelenggarakan konser secara live maupun off air, bisa meminimalisasi plagiarisme yang terjadi di Youtube.

"Karena dulu memasarkan lewat vcd, karena perubahan teknologi kita mengikuti zaman. Dulu, saya nggak ngerti (Youtube) dan banyak video-video liar di Youtube, kami juga pernah mendapat teguran, makannya kita mengikuti perkembangan zaman dan tetap menyuguhkan konser dangdut koplo kepada para penggemar," tutupnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news