Pemerintah kembali berencana menaikkan cukai rokok di tahun 2025, khususnya untuk rokok sigaret kretek tangan (SKT).
Hal ini menuai pro dan kontra, termasuk penolakan keras dari anggota DPRD Jatim, Daniel Rohi, yang menyatakan bahwa kenaikan cukai tidak akan membuat orang berhenti merokok.
- Pemprov Jatim Diminta Jaga Lahan Pertanian Untuk Ketahanan Pangan
- Pemprov Jatim Diminta Jaga Lahan Pertanian Untuk Ketahanan Pangan
- Daniel Rohi: Aturan Pembatasan Pembelian Elpiji 3 kg Belum Diperlukan
"Cukai naik hampir tiap tahun tetap orang tidak akan surut untuk merokok, justru dengan naiknya cukai ini akan menyebabkan maraknya rokok ilegal, jadi kita tolak keras," ujarnya, Kamis (16/5/2024).
Daniel Rohi menambahkan, bahwa maraknya rokok ilegal yang beredar akan membuat turunnya produksi rokok dalam negeri turun. Saat ini saja produksi rokok telah turun hingga 11 persen.
"Turunnya produksi membuat pemasukan dari cukai juga turun, kalau cukai naik bisa makin turun, jadi pemerintah janganlah gegabah menaikkan cukai rokok," imbuhnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pemerintah agar lebih banyak melihat kondisi ril di masyarakat sebelum memutuskan menaikkan cukai rokok.
"Liat kondisi seperti apa, kenaikan cukai ini bisa berefek domino dan itu harus dipikirkan. Kalau industri berhenti, maka banyak pekerja dirumahkan menaikkan pengangguran, kasihan juga petani tembakau, yang jelas kita tolak masa tiap tahun cukai naik," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemprov Jatim Diminta Jaga Lahan Pertanian Untuk Ketahanan Pangan
- Pemprov Jatim Diminta Jaga Lahan Pertanian Untuk Ketahanan Pangan
- Operasi Dua Kecamatan di Jombang, Tim Gabungan Amankan Rokok Ilegal Tanpa Cukai
