Dari Misteri Suara Gong- Batu Kuno Peninggalan Kerajaan Kembali Ditemukan

Setiap malam Jum’at legi, masyarakat Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, samar-samar dikejutkan dengan bunyi suara gong. Diduga suara gong tersebut berasal dari sebuah gundukan yang ada di tengah areal Persawahan milik Dwi Peni. Namun ketika didekati suaranya lenyap. Hal inilah yang kemudian membawas kesan "mistis".Awalnya masyarakat mengira gundukan itu sebuah pondasi bangunan markas peninggalan Belanda. Kabar ini kemudian didengar oleh komunitas Damar Panuluh Nusantara. Komunitas beranggotakan tiga orang ini kemudian mendatangi lokasi guna dilakukan pengecekan.


Usut punya usut, sumber suara itu berasal dari dalam struktur bata kuno yang membentuk diduga sebuah bangunan yang tertruktur pada masa kerajaan.

Mengetahui hal ini, Riyanto salah satu anggota Komunitas Damar Panuluh melaporkan temuannya ke Dinas Pariwista dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.

"Harapan kami, lokasi peninggalan lelulur tersebut bisa dijadikan aset desa dan dijadikan tempat wisata religi," terang Riyanyo pada Kantor Berita , Selasa (18/6).

Sementara itu Eko Priyatno selaku Kasi Museum dan Purabakala menjelaskan jika pihaknya baru mengetahui adanya struktur batu bata kuno setelah mendapat laporan dari Komunitas Damar Panuluh Nusantara.

Meski ditemukan struktur batu kuno, pihaknya belum bisa menyimpulkan jika tempat tersebut adalah sebuah candi dan masih harus dilakukan kajian. Di samping itu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan pada era kerajaan apa struktur batu tersebut dibangun.

"Ketidaktahuan masyrakat yang menganggap tempat tersebut dikira markas Londo. Setelah dicek sama teman teman komunitas ini ternyata malah bukan. Banyak struktur bata yang terlihat masih cukup baik," paparnya.

Eko juga tidak menampik jika struktur batu kuno tersebut ada kemiripan fisiknya dengan batu kuno yang sebelumnya ditemukan di situs Tondong Wongso, Situs Dorok, dan situs Tunglur.

Meski pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri belum bisa menyimpulkan batu kuno ini dibuat abad berapa, namun dipastikan jika batu tersebut adalah peninggalan jaman kerajaan.

"Kalau mengarah ke masa kerajaan iya, tapi kalau dikatakan masyarakat markas Belanda bukan. Secara fisik itu bantuan struktur cagar budaya. Mungkin masa masa kerajaan, cuman kita belum bisa menyebut itu era kerajaan apa, apakah kerajaan Majapahit, Singosari atau Kadiri," urainya.

Guna mengetahui pada era zaman kerajaan apa struktur batu kuno ini disusun, pihak Dinas Pariwistawa dan Kebudayaan masih memerlukan referensi rujukan dari arsitektur atau sumber sejarah dan pendalaman kajian penelitian yang perlu dieksplorasi dari sekitar lokasi temuan.

Seperti diketahui, sebelumnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri beberapa hari lalu juga menemukan sebuah benda Purbakala berbentuk Batu Kuno dan arca Ganesha di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Ini merupakan penemuan kedua benda purbakala dalam rentang waktu kurang lebih satu minggu.[ndik/aji]

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news