Kejadian pembacokan sadis di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates pada Senin (7/3), menyita perhatian Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Bupati pada malam harinya mendatangi lokasi dan menemui keluarga korban.
Sesampainya di lokasi, didampingi perangkat desa dan pihak kepolisian, bupati diantarkan langsung ke rumah para korban. Bupati menemui satu persatu keluarga korban, menyampaikan rasa bela sungkawa dan memberikan santunan.
Kebetulan saat itu dari tujuh korban yang semula menjalani perawatan di rumah sakit swasta, sebagian memilih pulang. Mereka takut, semakin lama dirawat biaya yang ditanggung akan semakin besar. Salah satunya Kristiono, yang mendapatkan 32 jahitan di bagian tubuh akibat sabetan sabit.
Prihatin mendengar kabar para korban yang memilih pulang karena takut biaya pengobatan, Bupati langsung menghubungi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul Tony Widyanto. Bupati meminta supaya para korban bisa dirawat di rumah sakit milik pemerintah kabupaten Kediri tersebut.
"Dok, ini kejadian di Wates korban yang luka berat atau ringan sudah pulang (dari rumah sakit) karena takut biaya. Kita cover ya," kata Bupati dalam telepon dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (8/3).
Selanjutnya, Bupati mendatangi rumah Kristiono. Ditemui Kristiono dan istrinya, selain memberikan santunan, Bupati menyampaikan niat kedatangannya itu dan membujuk supaya mau dirawat kembali di rumah sakit.
Kristiono terlihat menuruti anjuran Bupati. Bupati juga berpesan pada Kepala Desa Pojok supaya para korban yang mengalami luka-luka yang memilih pulang mau dirawat kembali di RSUD SLG.
Sementara itu, Kepala Desa Pojok Darwanto menyampaikan, dalam kejadian itu, ada sepuluh orang yang menjadi korban, tiga diantaranya meninggal dunia. Dari tujuh orang yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, empat orang memilih pulang.
"Tiga orang yang masih dirawat di rumah sakit orang tuanya (pelaku) bapak, ibu, sama adik. adiknya yang saat ini kritis," ungkapnya.
Disampaikan, dari informasi yang dia terima, pagi harinya pelaku sempat cek cok dengan ibunya. Kemudian, kejadian pembacokan terjadi siang hari. Pelaku mengamuk dengan posisi membawa sabit.
"Jadi siapapun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat," terangnya.
Sementara itu, Nurkholis, Ketua RT 41 yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, menyampaikan kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Dia waktu itu juga sempat dikejar-kejar pelaku dengan membawa sabit.
"Kejadiannya cepat, paling tidak sampai lima belas menit. Kesehariannya orangnya tertutup," bebernya.
Sebagaimana diketahui, usai kejadian pembacokan itu, pelaku berisial R, (35) diamankan polisi. Sementara, tujuh korban luka dilarikan ke RS Surya Melati, sedang tiga korban meninggal dibawa ke RS Bhayangkara Kediri. Tiga korban meninggal yakni Trinah, Siti Mujayanah dan Aziz malam harinya langsung dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Pojok.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang