Meski daya beli masyarakat pada masa libur Lebaran 2025 ini terpantau mengalami pelemahan, seperti sektor perhotelan yang mengalami penurunan tingkat okupansi hingga jumlah pemudik Lebaran tahun ini yang tak sebanyak tahun lalu, Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Indonesia menganggap hal biasa.
- Lebaran 2025, Daya Beli Masyarakat Terpantau Menurun
- Pemerintah Targetkan Subsidi Energi 2024 Sebesar Rp186,9 Triliun untuk Jaga Daya Beli Masyarakat
- Jumhur: Kalau Buruh Tidak Punya Upah Cukup, Daya Beli Bisa Turun
Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, pelemahan sejumlah indikator perekonomian nasional ini sudah masuk dalam perhitungan pihaknya. Ia meyakini target ekonomi yang telah ditetapkan masih dalam rentang perkiraan.
"Kalau dari catatan Kadin yang penting kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, itu masih sesuai dengan target. Tentu biasa, ini kan baru bulan Maret menuju April, jadi naik turun per kuartal itu biasa. Tapi kita melihat target ekonomi bisa tercapai," kata Anindya kepada wartawan usai menghadiri open house di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, Selasa 1 April 2025.
Sejauh ini, lanjut Anindya, angka ekspor RI yang masih surplus terus bertambah sekitar 2,5-3 miliar dolar AS setiap bulannya. Hal ini dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan sektor usaha nasional sepanjang 2025.
"Nah ini merupakan sesuatu yang prospektif untuk jangka panjang termasuk untuk tahun ini," ucap pria yang akrab disapa Anin tersebut.
Menurut Anin, neraca dagang RI yang masih surplus hingga saat ini merupakan salah satu pertanda baik bahwa pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target pemerintah dan prediksi para pengusaha.
Selain itu, roda perekonomian di Tanah Air juga baru mulai berputar pada kuartal kedua, atau dari April hingga Juni nanti. Sehingga indikator atau sektor ekonomi yang sempat melemah ini dapat didorong kembali.
"Surplus itu sudah sangat bagus pada zaman sekarang ini, apalagi 2 April ini kan Trump akan menaikkan tarif. Jadi kita mesti melihat ini dengan cara positif dan kita juga melihat bahwa ekonomi setelah Lebaran ini baru mulai akan bergeliat lagi. Jadi saya rasa sih saya tidak khawatir bahwa semuanya masih sesuai dengan target," jelas Anin.
Selain itu, pertumbuhan investasi dalam negeri juga dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Sehingga ia optimistis seluruh pertumbuhan ekonomi RI akan mencapai target pada 2025.
"Investasi di tahun 2024 itu kalau tidak salah Rp900 triliun, di atas Rp 700 triliun tahun sebelumnya. Jadi kalau investasi dan juga perdagangan itu naik, tentu dengan sendirinya ekonomi growth akan on target. Jadi kita cukup positif bahwa akan sesuai dengan targetnya," demikian Anindya Bakrie dimuat RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Puncak Arus Balik Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Arus Mudik
- Arus Balik H+2, Volume Kendaraan di Ruas Tol Ngawi-Kertosono Meningkat
- Polri Susun Skema Rekayasa Lalin Saat Arus Balik Lebaran 2025