Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus gencar melakukan rapid tes dan tes swab kepada warganya.
- Akademisi Minta Presiden Jokowi Cabut Larangan Buka Bersama
- Luhut Sebut Kades Punya Andil Besar Ekonomi Indonesia Tetap Stabil saat Covid-19
- Kasus Aktif Covid-19 Hari Ini Turun 1.634 Orang, Meninggal 17 Sembuh 3.465 Pasien
Tes itu dilakukan di berbagai lokasi di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan demi keselamatan bersama.
Setelah sebelumnya menyasar berbagai fasilitas publik mulai dari pasar-pasar, rusun-rusun, terminal dan berbagai kerumunan lainnya.
Kini Pemkot Surabaya menyasar lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Surabaya. Sebab, beberapa pondok pesantren santrinya sudah ada yang kembali ke pondoknya masing-masing.
"Jadi, atas perintah Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), kita dari Gugus Tugas dan teman-teman Dinkes, Dinsos, jajaran kecamatan dan kelurahan diminta untuk melakukan tes swab di pondok pesantren. Kita juga dibantu oleh jajaran Kapolsek dan Danramil," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (26/9).
Menurut Irvan, hingga saat ini sudah ada tiga pondok pesantren yang dilakukan tes swab. Pertama, di Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga Jl. Simokalangan No. 172 Kecamatan Sukomanunggal yang digelar pada Kamis, (24/9).
Di Ponpes ini, Pemkot Surabaya melakukan tes swab kepada 60 orang, terdiri dari 5 orang warga dan 55 orang santri dan pengurus pondok.
Kedua di Ponpes Muhammadiyah Putat Jaya yang digelar pada Jumat (25/9). Di Ponpes ini diikuti oleh 29 orang yang terdiri dari pengurus Ponpes dan santri.
Kemudian yang ketiga dilakukan di Ponpes PPTQ Kids Darul Qur'an Jalan Tenggilis Mejoyo yang digelar pada hari ini, Sabtu (26/9/2020). Di Ponpes ini tes swab dilakukan kepada 50 orang yang terdiri dari pengasuh, pengurus pondok dan Santri.
"Sampai hari ini memang masih 3 ponpes dan ini akan terus kita lanjutkan ke ponpes lainnya, supaya Surabaya benar-benar terbebas dari Covid-19," tegasnya.
Kepala BPB Linmas Surabaya ini juga menjelaskan, bahwa tes swab ini memang sangat penting dilakukan di pondok pesantren, terutama ponpes yang santrinya sudah kembali ke pondok.
Sebab, santrinya itu berasal dari berbagai daerah dan bahkan mungkin ada yang berasal dari luar kota, sehingga demi menjaga keselamatan dan kesehatan bersama, tentu sangat diperlukan tes swab ini.
"Jadi, keselamatan dan kesehatan warga adalah hukum tertinggi, karena ini semata-mata untuk melindungi warga, terutama yang ada di lingkungan ponpes tersebut," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa jika memang santri-santri itu harus kembali ke pondoknya masing-masing, Irvan berharap antara pengasuh, pengurus pondok dan para santri untuk selalu tertib menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan, ia juga terus mengajak warga Kota Surabaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang selalu disosialisasikan oleh pemerintah kota.
"Vaksin terbaik saat ini adalah perubahan perilaku individu, keluarga sampai dengan masyarakat, dengan biasakan yang tidak biasa," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Surabaya Dampingi Pelaporan Dugaan Penahanan Ijazah oleh Perusahaan Swasta ke Polisi
- 31 Karyawan Mengadu Ijazahnya Ditahan, Wali Kota Surabaya Ancam Cabut Izin Perusahaan
- Pemkot Surabaya Gandeng Jerman Implementasikan Dekarbonisasi Bangunan Lewat Proyek SETI