Wakil Ketua komisi DPRD Jawa Timur Mohamad Ashari meminta agar pemerintah tidak melakukan impor garam saat petani di Madura sedang panen raya. Dia khawatir, kebijakan itu membuat harga garam anjlok.
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
Menurut dia, saat ini, harga garam di pasaran cukup baik. Selain cuaca terik dan produksi garam petani lokal Madura, harga garam juga stabil sehingga petani bisa meraup keuntungan.
“Kalau bagi kita sekarang ini harga cukup bagus dan panen raya, sehingga petani merasakan untung,” katanya.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar mengatakan selama ini pemerintah mendatangkan garam impor dimana kedatangannya dinilai merugikan garam lokal.
”Disinilah saatnya pemerintah hadir untuk memberikan solusi bagaimana harga garam yang ada tak terganggu dengan garam impor. Pemerintah tentunya sudah bisa membaca hal ini,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Politisi Demokrat ini, pihaknya berharap garam impor yang didatangkan pemerintah tersebut tak merugikan petani garam khususnya di Madura.
“Kasihan petani kalau sampai kesejahteraan mereka terganggu. Pemerintah harus bisa memahami keinginan petani Madura,” tutupnya
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura