Demo Bisa Bikin Pabrik Tutup

May Day/Ist
May Day/Ist

MAY DAY atau Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei seringkali diwarnai unjuk rasa massal, bahkan demo ke perusahaan.  

Pekerja harusnya berpikir jernih, tidak mudah diprovokasi dan memahami situasi ekonomi yang sedang sulit. 

Demo pekerja yang menyebabkan pabrik tutup dapat memiliki dampak merugikan yang signifikan pada berbagai pihak. Termasuk pekerja, pemilik pabrik, dan masyarakat sekitar. 

Berikut beberapa kemungkinan alasan dan dampak demo yang menyebabkan pabrik tutup:

Alasan Demo

1. Tuntutan Pekerja: Pekerja mungkin melakukan demo untuk menuntut perbaikan kondisi kerja, gaji, atau manfaat lainnya.

2. Isu Lingkungan: Demo mungkin dilakukan karena isu lingkungan, seperti polusi atau kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pabrik.

3. Isu Sosial: Demo mungkin dilakukan karena isu sosial, seperti ketidakadilan atau diskriminasi terhadap pekerja atau masyarakat sekitar.

Dampak Demo

1. Kerugian Ekonomi: Pabrik yang tutup karena demo dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi pemilik pabrik, pekerja, dan masyarakat sekitar.

2. Pengangguran: Demo yang menyebabkan pabrik tutup dapat menyebabkan pengangguran bagi pekerja dan berdampak pada kehidupan mereka.

3. Kerusakan Reputasi: Demo yang menyebabkan pabrik tutup dapat merusak reputasi pabrik dan pemiliknya, serta berdampak pada hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis serta investor atau pemilik pabrik pindah ke daerah daun atau negara lain yang kondusif.

4. Dampak pada Masyarakat: Demo yang menyebabkan pabrik tutup dapat berdampak pada masyarakat sekitar, seperti kekurangan pasokan barang atau jasa yang dihasilkan oleh pabrik.

Pekerja perlu memahami keadaan industri kita, seringkali belum kompetitif di pasar global. Hal ini disebabkan teknologi, mesin atau kualitas SDM yang kurang terdidik dan produktif. Tuntutan yang berlebih tanpa memahami kondisi keuangan pabrik tentu akan menimbulkan tekanan bagi pengusaha.

Solusi bagi industri dan pekerja.

1. Dialog dan Negosiasi. Dialog dan negosiasi antara pekerja, pemilik pabrik, dan pemerintah dapat membantu menyelesaikan masalah dan mencegah demo.

2. Perbaikan Kondisi Kerja: Perbaikan kondisi kerja dan manfaat bagi pekerja dapat membantu mengurangi tuntutan dan mencegah demo.

3. Pengembangan Lingkungan: Pengembangan lingkungan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pabrik pada lingkungan.

4. Kerja Sama: Kerja sama antara pekerja, pemilik pabrik, dan masyarakat sekitar dapat membantu menyelesaikan masalah dan mencegah demo.

Dalam kondisi ini, asosiasi dan organisasi buruh harus bisa menjaga kondisi sosial untuk tetap berlanjutnya usaha industri. 

Tercatat sampai akhir 2024 sudah lebih 76 ribu terjadi PHK. Berlanjut tiga bulan pertama 2025 sudah lebih 25 ribu PHK dan masih ada beberapa perusahaan mau tutup. 

Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama.

*Penulis adalah Dosen FEB Universitas Sebelas Maret

ikuti terus update berita rmoljatim di google news