DPP Partai Demokrat menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
Itu antara lain karena pemerintah tidak berupaya berhemat. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan sejumlah proyek mercusuar yang cenderung mengedepankan pencitraan.
“Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah,” tegas Jurubicara DPP Partai Demokat, Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Senin (5/9).
Selain itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini juga menyesalkan sikap pemerintah yang menaikkan harga BBM di saat minyak dunia sedang turun. Padahal, pemerintah selalu menggambar-gemborkan bahwa harga minyak disesuaikan ke mekanisme pasar.
“Ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu, uangnya sekarang ke mana?” tegas Herzaky.
Terlebih, kenaikan harga BBM membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah, kata Herzaky, bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat.
“Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demokrat Resmi Punya Dewan Pakar yang Dipimpin Andi Mallarangeng
- Irwan Fecho Gantikan Mendiang Renville Antonio
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran