Ditengah over loadnya ruang isolasi untuk penanganan pasien Covid-19, Komisi C DPRD Kota Surabaya mendesak agar Pemkot Surabaya bisa memaksimalkan gedung aset Pemkot yang ada, untuk dijadikan tambahan ruang isolasi.
- Kirana Kabupaten Kediri Raih Wakil 3 Raki Jatim, Mas Dhito : Bangun Wisata dari Kediri Untuk Jatim
- Belum Kantongi Ijin dari Pemkot Probolinggo, PKL Keluhkan Penyelenggaraan Pasar Malam
- Melalui BPJS Ketenagakerjaan, Bank Jatim Beri Perlindungan 22.000 Pekerja Rentan
“Kantor Kecamatan bisa digunakan untuk penambahan ruang isolasi,” ujar Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Muklas Ni'am dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (5/5).
Ia menjelaskan, saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sekarang ini memang diperlukan adanya kerjasama semua pihak, agar penanganan Covid-19 di Surabaya ini segera berakhir, termasuk problem keterbatasan ruang isolasi.
Untuk itu, kata politisi PDIP Kota Surabaya ini, agar lebih efisiensi anggaran penanganan Covid-19, sebaiknya gedung-gedung milik aset Pemkot Surabaya bisa diberdayakan untuk penambahan ruang isolasi.
“Jika terpaksa, bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah," tegasnya.
Disisi lain, kata Abdul Ghoni soal penerapan PSBB, dirinya melihat kurangnya sosialisasi secara masif yang dilakukan Pemkot Surabaya, sehingga masih saja masyarakat berkeliaran di luar rumah saat level PSBB sudah dalam penindakan.
“Buktinya, masih banyak warga yang terjaring operasi penindakan PSBB," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Yuhronur Kukuhkan PD Muhamadiyah dan Aisyiah Lamongan
- Apresiasi Peluncuran Indikator MCP 2023, Gubernur Khofifah Optimis Komitmen Pencegahan Korupsi di Jatim Semakin Efektif
- Rutan Medaeng Mirip Kandang, Harus Ditata Ulang