Rencana pelaksanaan Hari Pers Nasional 2020 yang diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan 5-10 Februari 2020 mendatang disambut baik oleh Dewan Pers.
Setidaknya, ada tiga catatan yang disampaikan Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh mengenai penyelenggaraan Hari Pers Nasional yang ia sampaikan saat menerima kunjungan Panitia HPN 2020 yang dipimpin Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari di Sekretariat Dewan Pers Jakarta, Rabu, (13/11).
- Hari Pertama Diuji Coba, Sekitar 2000 Pengunjung KBS Manfaatkan Akhir Pekan
- Bromo jadi Taman Nasional Tercantik di Dunia, Begini Ungkapkan Kegembiraan Gubernur Khofifah
- Diving di Nusa Penida, Sajikan Pari Manta di Depan Mata
Kedua adalah koreksi dunia pers setelah dijalankannya UU Pers yang sudah menginjak 20 tahun.
"Dari situ kita kombinasikan acara-acara yang bersifat seremoni dengan pemikiran strategis, kritis terhadap dunia pers, dan isu di Indonesia. Jangan sampai hanya mengangkat isu pers juga, karena dunia pers itu lintas batas," tegasnya.
Menurutnya, harus digelar Focus Group Discussion (FGD) beberapa kali untuk flashback 20 tahun UU pers dan kelanjutannya.
Terakhir menyangkut dampak ekonomi yang harus dimunculkan dalam gelaran Hari Pers untuk masyarakat Kalimantan Selatan. Minimal, jelasnya, dengan melalui sejumlah peliputan untuk mengangkat potensi daerah Kalsel.
"Menurut saya yang menarik dari Kalsel adalah culture di Kalsel. Bukan sekadar tari-tarian, termasuk interaksi sosial masyakarakat Banjar. Kemudian potensi kewilayahan, demografi orang Kalsel. Dalam serial diskusi harus dimasukan nara sumber dari daerah Kalsel," tegasnya.
Sementara itu, Ketua HPN yang juga Ketua Umum PWI Pusat, Atal Depari berharap Dewan Pers menjadi penyelenggara konvensi media massa yang akan diikuti seluruh perusahaan pers dan tokoh pers yang nantinya akan bicara tentang pers ke depan. Hal itu berkenaan dengan kegelisahan pelaku pers yang sat ini dirasakan.
"Apakah ada pengagguran besar-besaran di profesi wartawan. Salah satunya adalah kita ingin mendorong pemerintah membuat regulasi. Misalnya regulasi untuk media sosial," ujar Atal S Depari.
Selain itu, Ketua Panitia Penyelenggara HPN Auri Jaya berencana mengadakan forum investasi yang akan melibatkan beberapa kementerian dan pengusaha serta duta besar negara sahabat, mengingat Kalsel akan menjadi daerah penyangga Ibukota Negara Indonesia yang baru.
"Kami juga akan undang platform dan startup, karena Banjarmasin Kalsel akan menjadi IKN dan sudah disematkan sebagai smart city," terang Auri Jaya.
Hadir dalam pertemuan yang penuh rasa kekeluargaan itu, Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat Abdul Azis, Ketua Bidang Luar Negeri PWI Nurjaman, Sekjen PWI Mirza Zulhadi, Wakil Sekjen Pro Suprapto. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Indonesia Tampilkan Seni Tenun hingga Wayang Golek di Pameran Rusia
- Kampung Belgia Kebun Sumberwadung, Destinasi Wisata Jember Sajikan History dan Agrowisata Peninggalan Warga Belgia
- Eri Cahyadi Maksimalkan Potensi Kampung Tertua di Surabaya