Beredarnya video penolakan pemakaman dengan menggunakan peti jenazah terjadi Bondowoso, Senin (19/7).
- Momentum Libur Lebaran 2025: Pengunjung THP Kenjeran Surabaya Melonjak, Omzet Pedagang Terdongkrak
- Wali Kota Surabaya Minta Maaf Atas Aksi Vandalisme dan Penyerangan Kereta Api oleh Oknum Suporter
- Gubernur Khofifah Apresiasi Gerakan Solidaritas Sosial Sedulur Pati Jember
Kapolsek Wonosari, AKP Samsul Arif membenarkan hal tersebut terjadi di wilayahnya.
"Video durasi 2 menit 50 detik tersebut memang terjadi di wilayah kami," ungkap Kapolsek saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim.
Penolakan salah seorang anggota keluarga, katanya, hanya terkait penggunaan peti jenazah terhadap pemakaman pasien yang disebut berinisial N (39). Karena dinilai oleh keluarga tak sesuai Syariat Islam.
Namun, selebihnya tetap dimakamkan dengan menggunakan kantong jenazah dan protokol kesehatan.
"Tapi karena yang meninggal itu adalah tokoh agama yang punya masjid itu. Jadi tak mau pemakamannya menggunakan kotak jenazah, disholatkan di dalam masjid. Tapi tetap menggunakan kantong jenazah," ujarnya.
Meski sebelumnya sempat terjadi penolakan, pemakaman tetap berlangsung kondusif.
Bahkan, saat dimandikan di kamar Jenazah RSUD Koesnadi, keluarga pun turut menyaksikan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Dilanjutkannya, bahwa jenazah tersebut meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Mitra Medika karena sesak nafas.
Namun memang proses pemulasaran dilakukan di kamar jenazah di RSUD dr. Koesnadi.
"Yang meninggal ini pasien positif Covid-19," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kemenag Launching Wakaf Tunai, Bupati Batang: Tanggung Jawabnya Besar
- Hanya Berikan Deviden Rp 217 Juta Pada 2021, DPRD Jatim Kecewa Kinerja JGU
- Ratusan PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Laporkan Aksi Premanisme ke Polisi