Tidak ada yang istimewa dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia usai menghadiri undangan G-7. Mantan Menteri Kekuangan Fuad Bawazier mengingatkan bahwa Jokowi bukan pemimpin dunia pertama yang datang di masa peperangan ke dua negara tersebut.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
"Sebelumnya pemimpin Perancis, Jerman, Kanada, Presiden Uni Eropa, Misi PBB dll sudah berdatangan ke Ukraina melalui jalur yang kurang lebih sama. Tidak ada yang istimewa,” ujar Fuad Bawazier lewat keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/7).
Dia lantas mempertanyakan efektivitas perjalanan Presiden Joko Widodo terhadap gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Fuad sendiri merasa sangsi dengan misi tersebut.
“Rasanya terlalu berlebihan bila kita mengatakan bahwa misi atau kedatangan Jokowi akan mampu menghentikan perang,” katanya.
Walau begitu, dia tetap memuji langkah yang dilakukan Jokowi. Setidaknya, presiden Jokowi tetap mengamalkan amanah Pembukaan UUD 1945, yaitu mengupayakan perdamaian dunia.
“Disamping tentunya dalam rangka menyukseskan posisinya sebagai Presidensi G20,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi