Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja meluas sampai ke penjuru daerah. Tidak terkecuali di Ngawi, aksi mahasiswa dari beberapa aliansi melakukan unjuk rasa damai sasaran ke gedung wakil rakyat setempat.
- Peserta Isbat Nikah yang Digelar Pemkot Surabaya Tiap Tahun Mengalami Peningkatan
- Gebyar Maulid, Warga Probolinggo Rebutan Perabotan yang Digantung
- Dapati 2 Pemuda Lakukan Aksi Vandalisme, Satpol PP Surabaya Beri Sanksi Cat Ulang Tembok
Setelah beberapa menit melakukan orasi, perwakilan mahasiswa dari PMII maupun IMM diterima jajaran Wakil Ketua DPRD Ngawi termasuk semua fraksi yang ada.
Dengan duduk bersila di aula dewan terlihat 10 mahasiswa yang merupakan perwakilan melakukan audiensi dan pemaparan terkait penolakan UU Cipta Kerja tersebut.
Akhir dari audiensi, 6 fraksi yang ada di DPRD Ngawi mendukung termasuk didalamnya Fraksi PDIP, sepenuhnya mendukung aksi mahasiswa.
Seperti yang disampaikan Yuwono Kartiko, Ketua Fraksi PDIP DPRD Ngawi menegaskan, sepenuhnya mensuport pergerakan mahasiswa didalam menyuarakan hak buruh.
"Kita mensuport dan mendukung sepenuhnya pergerakan mahasiswa terkait dengan UU Cipta Kerja. Mengingat materi yang disampaikan sudah melalui kajian," kata Yuwono Kartiko, dikutip Kantor Berita RMOLJatim,, Jum'at, (9/10).
Kemudian setelah menggelar aksi para mahasiswa membubarkan diri secara tertib menuju titik kumpul di sekitar Tugu Kartonyono.
Diketahui dalam materi orasi mahasiswa dari PMII, IMM demikian juga BEM Ngawi menuntut Omnibus Law UU Cipta Kerja di cabut karena merugikan buruh.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Manfaatkan Lahan Tidur, Cara Wali Kota Eri Cahyadi Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global
- SERR Alternatif Tol Tengah Kota, Koneksikan Juanda dan Tanjung Perak
- Selaras Jatim Amanah, Gubernur Khofifah Apresiasi PBH PERADI yang Aktif Bantu Masyarakat Kurang Mampu Dapatkan Kepastian Hukum