Diduga Lecehkan Kasad Jenderal Dudung dan TNI AD, Ormas Surabaya Laporkan Akun Medsos ke Polisi

Aliansi Ormas Surabaya, mendatangi SPKT Mapolda Jatim.
Aliansi Ormas Surabaya, mendatangi SPKT Mapolda Jatim.

Aliansi Organisasi Masyarakat Surabaya mendatangi Gedung SPKT Mapolda Jatim, Rabu (23/2) untuk melaporkan dua akun medsos yang diduga melecehkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan institusi TNI AD.


Kedua akun tersebut diduga sengaja memproduksi konten informasi pada halaman medsosnya yang cenderung melecehkan institusi militer TNI AD, dan sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Selain diunggah di dua akun medsos yang terdapat dalam platform medsos Facebook (FB) dengan nama 'Angin Gunung Official' dan 'Azma Askar', konten informasi negatif tersebut juga diunggah ulang oleh empat akun anonim lainnya. 

"Dia tidak hanya mengarah pada personal KSAD, tapi institusi ini juga sudah dilecehkan sedemikian rupa. Bukti-bukti juga sudah ada semua. Misal, bubarkan Puspomad, bubarkan TNI dan lainnya," ujar Winarto, Korlap Ormas Masyarakat Peduli Keadilan, yang tergabung dalam Aliansi Ormas Surabaya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (23/2).

Untuk mendukung pelaporan, Winarto membawa sejumlah alat bukti konten informasi yang dianggapnya melecehkan TNI AD dan sosok Kasad Jenderal TNI Dudung yang dicetak dalam 11 lembar kertas.

"Jumlah akun ada 4-5. Empat yang saya maksud itu, secara organisasi, kalau secara perseorangan ya ini. Ada fotonya dan sudah jelas," jelasnya. 

Ia berharap, pihak kepolisian dapat segera mengusut admin atau pelaku dari operator akun yang memproduksi informasi tersebut. 

Paling tidak, pihak kepolisian dapat segera menonaktifkan akun-akun tersebut, yang masih aktif hingga hari ini.

Mengingat, informasi yang diproduksi oleh akun tersebut, dianggap berpotensi mengacaukan keamanan dan ketertiban masyarakat dan memecah NKRI. 

"Jadi kita tergerak sebagai warga negara, sebagai Ormas. Ada 11 lembar bukti yang kami bawa. Dan akun-akun ini masih aktif," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news