Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) mengerahkan ratusan pasukan medis militer ke negara-negara bagian yang paling terdampak parah Covid-19.
- Rini Indriyani Tinjau Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional, Pemkot Surabaya Targetkan 100 persen Anak Terima Imunisasi
- Satgas Minta Kepolisian Usut Tuntas Kasus Penggunaan Antigen Bekas Dan Mafia Karantina
- Positivity Rate Indonesia 14,64 Persen, Pemerintah Buat Rentang Waktu 14 Hari Tentukan Langkah Intervensi Selanjutnya
Dalam pidatonya pada Kamis (13/1), Presiden Joe Biden mengumumkan para pasukan medis militer akan dikirim ke enam negara bagian untuk membantu menangani pandemi Covid-19.
Enam negara bagian tersebut meliputi Michigan, New Mexico, New York, New Jersey, Ohio, dan Rhode Island.
"Hari ini, saya umumkan pengerahan 120 personel medis militer selanjutnya ke enam negara bagian lainnya," ujar Biden.
Pengerahan pasukan dilakukan berdasarkan anggaran American Rescue Plan senilai 1,9 triliun sebagai stimulus yang disahkan pada tahun lalu.
Sejak 25 November, sebanyak 800 personel medis militer telah dikerahkan ke 24 negara bagian, wilayah, dan teritori. Lebih dari 350 dokter militer juga menjadi bagian dari pasukan darurat. Sementara 14 ribu anggota National Guard aktif di 49 negara bagian untuk membantu mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
Dalam pidatonya, Biden juga mengumumkan langkah pemerintah untuk meningkatkan perawatan Covid-19, termasuk menggunakan pil antivirus.
Baru-baru ini, AS telah mencatat rekor infeksi harian dengan 1,5 juta kasus Covid-19 dalam sehari. Lonjakan tersebut membuat kasus aktif yang membutuhkan perawatan rumah sakit bertambah hingga mencapai rekornya, yaitu 145 ribu kasus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Risiko Kesehatan Rokok Elektrik Diklaim Lebih Rendah Dibanding Model Tembakau Konvensional
- RSUD Caruban Buka Pelayanan Rawat Inap Jiwa & Rehabilitasi Napza di Ruang Bidara
- Banyuwangi Kerahkan Anggota Linmas dan Lintas Sektor, Vaksinasi Lansia Door to Door