Dinas Penanaman Modal dan PTSP Jatim angkat bicara soal dana promosi ke luar negeri Rp 8,5 miliar di R-APBD Jatim 2019, termasuk tentang tidak terealisasinya investasi sesuai target yang ditetapkan.
- Merasa Dibesarkan Media, Habib Mahdi Datangi Wartawan Probolinggo
- Mudik Nyaman, Komisi D DPRD Jawa Timur Cek Kesiapan Terminal Brawijaya
- Terima Aspirasi Masyayikh se-Indonesia, Ganjar Kaji Program Insentif Guru Keagamaan di Level Nasional
"Realisasi investasi di Jatim mengalami sedikit kontraksi, memang banyak dipengaruhi faktor eksternal dan internal yang membuat investor wait and see,†jelas Aris Mukiyono dikutip Kantor Berita , Rabu (21/11).
Cara promosi ke LN seperti ini, kata Aris, diakui cukup efektif dan bermanfaat. Sehingga perlu didukung oleh anggaran yang cukup.
"Ini di Belanda, setelah kita paparan peluang investasi di Jatim, dua Investor langsung tertarik. Mereka mau datang ke Jatim awal Desember besok,†ujar Aris yang juga merangkap sebagai Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, tahun 2018 dengan anggaran promosi sebesar Rp 5 miliar antara target investasi dan realisasi jauh dari harapan. Tahun 2018 ini Pemprov Jatim menargetkan minat investasi PMA dan PMDN sebesar Rp 129,61 triliun dengan rincian PMA Rp 71,47 Triliun dan PMDN Rp 58,13 Triliun.
Namun realisasinya di tahun 2018 total hanya Rp 86,07 Triliun dengan rincian PMA 42,26 triliun dan PMDN Rp43,81 triliun.
Di tahun 2019, DPMPTSP menargetkan jumlah minat investasi berasarkan ijin prinsip Rp 138,68 Triliun. Yang terdiri PMA Rp76,48 Triliun dan PMDN Rp 62,20 Triliun. Dengan anggaran promosi ke luar negeri sebesar Rp 8,5 miliar.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tinjau Vaksinasi di Ngawi, Gubernur Khofifah Ajak Anak-Anak Berani Divaksin
- Peringati Hari Kanker Sedunia, PKK Kota Kediri Sosialisasi Kesehatan Reproduksi
- MUI Bondowoso Imbau Masyarakat Patuhi Prokes