Meski sepekan lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Bondowoso mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka untuk tingkat SD dan SMP, namun, khusus untuk jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih tak diperkenankan.
- PTM Dibuka, Cak Imin PKB Ingatkan Pemerintah Dengarkan Aspirasi Rakyat
- Ikatan Dokter Anak Indonesia Tidak Setuju Sekolah Dimulai Juli, Ini Alasan
- Jika Sekolah Tatap Muka Dilakukan, 3T Dan 5M Harus Diperkuat
"Kebijakan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi dari Satgas Covid-19 kabupaten," kata Kepala Dindikbud Bondowoso, Sugiono Eksantoso, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/8).
Hal itu untuk mengantisipasi adanya klaster baru. Mengingat, kebanyakan orang tua pelajar TK dan PAUD yang menemani justru mengakibatkan kerumunan.
"Sementara, tak semua orang tua telah divaksin," ujarnya.
Nantinya, jika situasi PPKM meningkat, pihaknya akan melaksanakan PTM di TK dan PAUD. Namun, orang tua yang menunggu wajib menunjukkan kartu vaksin.
"Tidak ada gerombolan , Harus ditata tempatnya. Saya tidak ingin ada klaster baru karena PTM terbatas. Tak boleh masuk, tak boleh ditunggu," tuturnya.
Ditanya perihal jalannya PTM terbatas SD dan SMP, Sugiono mengatakan, pihaknya mendapat laporan para pelajar masih bergerombol saat jajan pada pedagang di luar sekolah saat pulang.
"Saya akan buat nota dinas, agar pedagang juga harus membantu pemerintah itu. Solusinya, saya sarankan anak-anak membawa bekal dari rumah, orang tua juga jemputnya jangan telat," imbuhnya.
Ia pun menghimbau agar sekolah menyarankan kepada yang berjualan untuk membantu mencegah kerumunan.
"Atau pedagang tak usah melayani di tempat," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Capacity Building, Langkah Wujudkan PAUD Kota Surabaya Holistik Integratif
- Transisi PAUD ke SD, Pemkot Surabaya bersama KidZania Kenalkan Ragam Profesi Lewat Wahana Edukasi
- Wujudkan Generasi Emas 2045, Pemkot-Bunda PAUD Terus Tingkatkan Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini di Surabaya