Sanjungan disampaikan Direktur International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, kepada Presiden Joko Widodo mengenai perekonomian Indonesia tahun ini.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai City (BSD City), Tangerang Selatan, Banten, Rabu (19/10).
"Minggu yang lalu, Managing Director-nya IMF mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia. Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina, Managing Director-nya IMF," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menceritakan perbincangannya dengan Kristalina tiga hari yang lalu, di mana mereka membicarakan soal kondisi di sejumlah negara yang mulai mengalami krisis sehingga harus meminta bantuan kepada IMF.
"Ada 16 negara sudah menjadi pasiennya IMF, 16 negara. (Ada) 28 negara mengantre di depan pintu IMF, bayangkan," sambungnya menceritakan.
Lebih lanjut, mantan Walikota Solo ini menyampaikan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022.
Menurutnya, angka yang diperolehnya harus diyakini masyarakat sebagai suatu hal yang optimis untuk kondisi perekonomian nasional ke depan.
"Sekali lagi, kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Dan saya masih meyakini, di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5 (persen) atau di atas 5,4 (persen)," demikian Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi